Headlines News :
Home » , , » Wisman di Kuta: ‘Bali Aman Meski Awalnya Saya Takut”

Wisman di Kuta: ‘Bali Aman Meski Awalnya Saya Takut”

Patrick, wisman asal Slovania mengabadikan foto sambil membawa koran Tribun Bali di Ground Zero, Kuta, Badung, Jumat (15/1/2016), untuk ia ungguh di jejaring sosialnya
DENPASAR - Bali masih berstatus siaga satu sebagai dampak serangan bom di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (15/1/2016).

Kendati demikian, para wisatawan tetap enjoy menikmati berbagai objek wisata di Bali, seperti di Kuta misalnya.

(Pria Bertopi yang Menembak Polisi di Tengah Jalan Thamrin Itu Tukang Pijit)

Dari pengamatan, Jumat (16/1/2016), memang tampak lima petugas Sabhara Polsek Kuta bersenjata laras panjang berjaga di kawasan ground zero atau monumen bom Bali di Jalan Raya Kuta.

Beberapa polisi juga terlihat berjaga-jaga di sekitar Pantai Kuta.

Secara umum situasi di Kuta sangat aman.

Aksi foto bersama para wisatawan mancanegara masih terlihat normal dan ramai di monumen bom Bali I.

Seorang wisman asal Slovenia, Patrick (38), mengabadikan foto untuk diunggah di media sosial.

Ia berfoto sambil membawa koran yang memuat berita teror bom di Jakarta.

"Saya tadi beli koran di minimarket sekitar Legian. Setelah mendapatkan koran, saya ke sini (ground zero) foto-foto untuk di-upload. Saya ingin memberitahukan kepada dunia bahwa Bali aman," katanya.

Ia menyebut teror di Jakarta tak seperti yang terjadi di Paris, Prancis, belum lama ini.

"Jakarta saya rasa aman. Bali juga aman meski awalnya saya takut," tandasnya.

Sejumlah media televisi dari negaranya juga melakukan siaran langsung dengan Patrick.

Dalam siaran langsung tersebut, Patrick menjelaskan bahwa aksi teror di Jakarta tidak seperti di Prancis yang menelan korban cukup banyak.

Sementara suasana di Bali tampak normal dan tidak mencekam.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakat Bali tidak perlu panik tetapi juga tetap waspada.

"Masyarakat Bali sudah peduli terhadap paham teroris itu, turis juga tidak perlu eksodus karena tujuan teror adalah nakut-nakutin, makin takut makin gencar dia,” tegasnya di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (15/1/2016).

Pastika juga menekankan keinginannya dalam peningkatan kerjasama intelijen dengan Pemerintah Australia dalam hal mengantisipasi serangan teror di Bali.

Hal tersebut disampaikan saat menerima kunjungan Konsulat Jenderal Australia yang baru, Helena Studdert, kemarin.

“Tingkatkan keamanan, tetap mawas diri serta siapkan tim untuk kegawatdaruratan yang bereaksi cepat, maka dari itu saya ingin adanya peningkatan kerjasama intelijen antara kedua negara“ tegasnya.

Helena menyambut baik rencana kerjasama dalam hal kegawatdaruratan maupun peningkatan intelijen.

“Peningkatan kerjasama intelijen harus terus ditingkatkan dengan saling bertukar informasi penting tentang situasi keamanan. Kita sangat konsen tentang keamanan dan kami menyambut baik upaya yang dilakukan Pemprov Bali, “ ujarnya.

Ia juga menyampaikan setiap tahunnya tingkat kunjungan wisatawan Australia ke Bali terus meningkat.

Untuk itu pihaknya amat mendukung kerjasama yang akan terjalin agar nantinya warga negaranya yang akan berlibur ke Bali merasa aman dan nyaman.

“Bali adalah rumah kedua bagi warga kami, dan banyak warga negara kami ada di Bali. Saya harap kerjasama kita akan terus meningkat,” kata Helena.











sumber : tribun
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen