Headlines News :
Home » , , » PLTU Celukan Bawang Siap Beroperasi Penuh

PLTU Celukan Bawang Siap Beroperasi Penuh

Menurut Putu Singyen, dari keseluruhan daya yang dihasilan dari PLTU Celukan Bawang sebesar 380 MW nanti, tidak seluruhnya akan dipasok ke jaringan PLN. Masalahnya, PLTU Celukan Bawang juga membutukan daya untuk operasionalnya. Daya yang dipasok ke PLN nanti diperkirakan hanya 350 MW, sedangkan sisanya sebesar 30 MW dipakai pasokan kebutuhan PLTU Celukan Bawang. Selama masa uji coba, kata dia, antara PLTU Celukan Bawang dan PLN belum ada kontrak jual beli daya listrik. “Kita belum menjual daya kepada PLN, karena ini masa uji coba. Setelah uji coba berakhir, barulah nanti ada perhitungan kontrak jual beli daya listrik. Yang jelas, kami menjual sangat murah,” tandas Putu Singyen. Gbr Ist
SINGARAJA - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng sudah siap beroperasi. Masa uji coba tiga unit pembangkit yang ada diperkirakan berakhir Juli 2015 depan. Diprediksi, PLTU Celukan Bawang sudah bisa pasok daya listrik 380 MW secara penuh untuk Bali, awal Agustus mendatang.

Tiga unit pembangkit di PLTU Celukan Bawang telah diuji coba secara bertahap. Tahapan uji coba ini dilakukan untuk memastikan seluruh jaringan di masing-masing unit pembangkit bisa berjalan normal. Setelah dinyatakan beroperasi normal, nantinya masing-masing unit pembangkit akan mendapat sertifikasi kelayakan dari tim ahli PLN. Dari tiga unit pembangkit di PLTU Celukan Bawang yang sedang masa uji coba ini, dua di antaranya masing-masing menghasilkan daya listrik 125 MW. Sementara satu unit lagi menghasilkan daya listrik 130 MW. Pembangkit Unit I telah lolos uji coba yang dilaksanakan sejak April 2015 lalu. Saat ini, sudah memasuki uji coba untuk pembangkit Unit II. Selama uji coba, Unit II dinyatakan tidak ada persoalan lagi. Rencananya, uji coba akan dilanjutkan ke pembangkit Unit II, Juli depan. Dengan demikian, seluruh unit pembangkit di PLTU Celukan Bawang sudah bisa memasok daya listrik total 380 MW ke PLN secara penuh, awal Agustus mendatang. “Mudah-mudahan lancar, sehingga kami perkirakan awal Agustus nanti sudah seluruhnya siap didistribusikan ke jaringan PLN,” terang Affair Manager PT General Energy Bali (GEB)---selaku investor proyek PLTU Celukan Bawang---, I Putu Singyen, saat dikonfirmasi di Singaraja, Selasa (23/6) sore.

Menurut Putu Singyen, masa uji coba tiga unit pembangkit itu juga memastikan keseimbangan pasokan daya dari PLTU Celukan Bawang ke kabel jaringan PLN. Sejauh ini, uji coba sudah berhasil dilalui oleh pembangkit Unit I. “Kalau sekarang Unit II, saya yakin tidak ada persoalan. Mudah-mudahan, ini bisa berjalan lancar karena daya di pembangkit Unit II dan Unit I itu sama (125 MW),” terang mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Buleleng 2009-2014 ini.

Menurut Putu Singyen, dari keseluruhan daya yang dihasilan dari PLTU Celukan Bawang sebesar 380 MW nanti, tidak seluruhnya akan dipasok ke jaringan PLN. Masalahnya, PLTU Celukan Bawang juga membutukan daya untuk operasionalnya. Daya yang dipasok ke PLN nanti diperkirakan hanya 350 MW, sedangkan sisanya sebesar 30 MW dipakai pasokan kebutuhan PLTU Celukan Bawang. Selama masa uji coba, kata dia, antara PLTU Celukan Bawang dan PLN belum ada kontrak jual beli daya listrik. “Kita belum menjual daya kepada PLN, karena ini masa uji coba. Setelah uji coba berakhir, barulah nanti ada perhitungan kontrak jual beli daya listrik. Yang jelas, kami menjual sangat murah,” tandas Putu Singyen. Putu Singyen juga mengungkapkan, teknologi yang dipakai di PLTU Celukan Bawang berbeda dengan PLTU lainnya yang sudah ada di berbagai tempat di Indonesia. Teknologi yang dipakai di PLTU Celukan Bawang terbilang canggih dan yang pertama se-Indonesia, di mana bisa meminimalkan dampak lingkungan. Kualitas batu bara yang dipakai juga harus melewati uji laboratorium, dengan kadar 4.500-5.000 kilo kalori. Dengan kadar itu, pembangkaran batu bara sangat kecil menimbulkan dampak lingkungan. “Kami juga menyiapkan bangunan penampungan batu bara itu dengan kapasitas sampai 200.000 ton,” katanya.

“Nah, dengan kapasitas sebesar itu, kebutuhan batu bara dalam setahun sudah mencukupi. Sebab, kami melakukan pembakaran batu bara rata-rata mencapai 75 ton per hari,” lanjut tokoh asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng ini. Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sebelumnya mengingatkan agar pihak investor PT GEB agar tetap memperhatikan dampak lingkungan PLTU Celukan Bawang. ”Saya hanya mengingatkan saja, operasional itu harut tetap berpatokan pada dokumen Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), bagaimana baku mutu airnya, dan bagaimana juga baku mutu udara? Semua harus diperhatikan betul,” ujar Bupati Agus Suradnyana, beberapa waktu lalu. Menurut Bupati Agus Suradnyana, pihaknya perlu mengingatkan soal Amdal, jangan sampai operasional PLTU Celukan Bawang nantinya menimbulkan persoalan gangguan lingkungan dan kenyamanan warga sekitar. Masalahnya, persoalan gangguan lingkungan dari pembangkit ini menjadi hal yang sangat krusial. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa saja memunculkan persoalan dan polemik di kalangan masyarakat.











sumber : nusabali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen