Rabu, 23 Maret 2011
MANGUPURA - Telatnya pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulan I (Januari-Maret) di Badung, ini berdampak terhadap operasional di sejumlah sekolah. Bahkan informasi yang dihimpun di lapangan, sejumlah sekolah menggelar pelaksanaan belanja dengan cara bon alias utang.
Kepala SMPN I Kuta Utara, I Made Gita saat dikonfimasi , Selasa (22/3) membenarkan adanya sistem bon tersebut. Namun ia mengaku dampak dari telatnya pencairan dana BOS ini tidak begitu signifikan. Pihaknya tetap menunggu kinerja dari instansi terkait mengenai proses pencairan ini. Ia mengaku operasional di sekolahnya, juga menggunakan sistem bon. Dicontohkannya, belanja pengadaan alat-alat kelengkapan seperti buku-buku dan alat tulis kantor (ATK) juga masih ngebon. Begitu juga dengan dengan belanja jasa untuk membayar pegawai dan karyawan.
“Bon ini masih bersifat jasa, dan buku dan ATK sudah ada yang bisa di-bon. Memang sekarang ini mekanisme pencairannya berbeda dengan tahun lalu. Kami menunggu saja. Ya biar tidak menyimpang nanti, semua sudah mengerti kok,” urai Gita, kemarin. Kondisi serupa juga terjadi di sekolah swasta. Kepala Sekolah Sunari Loka, Kuta, I Nengah Cipta secara terpisah mengatakan untuk operasional sekolah harus menggunakan sistem bon. Tidak tanggung-tanggung pada triwulan ini anggaran yang sudah digunakan tidak kurang dari Rp 150 juta. Meskipun demikian hal ini tidak begitu dipermasalahkan. Pasalnya dengan status sekolah swasta masih bisa melakukan iuran yang disetujui oleh komite.
“Kegiatan sekarang banyak sehingga biaya juga banyak. Ya kami berharap mudah-mudahan bisa secepatnya cair. Kami sangat mengerti semua sudah berupaya agar secepatnya cair, termasuk dari dinas. Memang sistem yang berbeda dengan tahun lalu,” kata Cipta.
Sementara itu, pencairan dana BOS ini bukan hanya telat saja, namun benar-benar ngadat. Pasalnya hingga Selasa (22/3) kemarin rencana pencairan dana gelontoran pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung masih berkutat mengurus administrasi. Bahkan baru sekadar rencana pencairan dana triwulan I dengan nominal Rp 9 miliar lebih ini akan dilaksanakan akhir pekan ini. “Paling akhir mungkin Kamis (24/3) nanti. Sekarang sudah pengamprahan dan sudah selesai di Bagian Keuangan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Disdikpora Badung, I Made Mandi.
Namun ia tidak banyak menjelaskan terkait teknis dari pencairan triwulan pertama ini. Ia mengaku sekarang masih disibukkan perencanaan pencairan ini. “Ya sekarang belum, maaf saya sekarang masih sibuk, nanti saja ya,” ujar Mandi singkat. Jumlah gelontoran dana BOS yang diterima Badung pada tahun anggaran 2011 ini sebesar Rp 30 miliar lebih. Rinciannya, SMP negeri sebesar Rp 9.240 miliar lebih, dan SMP swasta sebesar Rp 5.013 miliar lebih. Kemudian, SD negeri sebesar Rp 21.415 miliar, dan SD swasta memperoleh sebesar Rp 2 miliar lebih. Sedangkan BOS yang bakal dicairkan triwulan I ini sebesar Rp 9 miliar lebih dengan rincian, SMP negeri Rp 2,310 miliar lebih, SMP swasta Rp 1,253 miliar, SD negeri Rp 5 miliar lebih, dan SD swasta sebesar Rp 526 juta.
sumber : NusaBali