DENPASAR: Perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1933 di Bali diwarnai oleh pelanggaran. Akibatnya, para pelanggar harus berurusan dengan polisi adat Bali atau disebut pecalang.
Para pelanggar tersebut justru seorang polisi dan beberapa wisatawan yang belum memahami beberapa aturan Nyepi di Bali. Kepala Satgas Pantai Kuta Gusti Ngurah Tresna mengatakan, pihak Balawista Pantai Kuta terpaksa mengamankan seorang wisatawan asal Malaysia bernama Mike.
"Mike kami amankan di Pos Satgas Pantai Kuta setelah dikoordinasikan dengan pecalang dari desa adat setempat yakni Desa Adat Kuta. Mike kami temukan sedang berkeliaran di Kuta saat Nyepi berlangsung," ujarnya.
Ia masih berada di Pantai Kuta saat semua warga Bali melakukan Catur Brata Penyepian. Awalnya, Mike ditemukan pecalang sedang tertidur di pos petugas Balawista sekitar pukul 06.00 WITA tadi.
Pecalang akhirnya menahan Mike di dalam pos Satgas Pantai Kuta. Setelah dimintai keterangan oleh pecalang dan anggota Satgas Pantai Kuta, pria berusia 40 tahun ini mengaku tidak mengetahui tentang hari raya Nyepi di Bali.
"Saya baru tiba di sini pukul 07.00 malam tadi. Karena ada prosesi ogoh-ogoh sampai jauh malam, saya lupa mencari penginapan. Setelah pukul 01.00, saya lihat semua sudah sepi, lampu gelap, saya tidak tahu mau ke mana," ujar Mike.
Selain Mike, pecalang juga menangkap dua wisatawan asal Prancis yang ditemukan berkeliaran di gang Poppies II, kawasan Pantai Kuta. Kedua wisatawan tersebut mengaku tidak tahu tentang Nyepi namun mereka tetap ditangkap dan diinterogasi pecalang, setelah itu baru diantar ke hotel tempat mereka menginap.
Selain wistawan, pecalang juga menahan seorang polisi yang sedang memancing di Pantai Jerman Kuta. "Polisi yang seharusnya menjadi panutan masyarakat justru memberi contoh buruk saat perayaan hari raya Nyepi di Bali," ujar seorang pecalang geram. (OL-5)
Para pelanggar tersebut justru seorang polisi dan beberapa wisatawan yang belum memahami beberapa aturan Nyepi di Bali. Kepala Satgas Pantai Kuta Gusti Ngurah Tresna mengatakan, pihak Balawista Pantai Kuta terpaksa mengamankan seorang wisatawan asal Malaysia bernama Mike.
"Mike kami amankan di Pos Satgas Pantai Kuta setelah dikoordinasikan dengan pecalang dari desa adat setempat yakni Desa Adat Kuta. Mike kami temukan sedang berkeliaran di Kuta saat Nyepi berlangsung," ujarnya.
Ia masih berada di Pantai Kuta saat semua warga Bali melakukan Catur Brata Penyepian. Awalnya, Mike ditemukan pecalang sedang tertidur di pos petugas Balawista sekitar pukul 06.00 WITA tadi.
Pecalang akhirnya menahan Mike di dalam pos Satgas Pantai Kuta. Setelah dimintai keterangan oleh pecalang dan anggota Satgas Pantai Kuta, pria berusia 40 tahun ini mengaku tidak mengetahui tentang hari raya Nyepi di Bali.
"Saya baru tiba di sini pukul 07.00 malam tadi. Karena ada prosesi ogoh-ogoh sampai jauh malam, saya lupa mencari penginapan. Setelah pukul 01.00, saya lihat semua sudah sepi, lampu gelap, saya tidak tahu mau ke mana," ujar Mike.
Selain Mike, pecalang juga menangkap dua wisatawan asal Prancis yang ditemukan berkeliaran di gang Poppies II, kawasan Pantai Kuta. Kedua wisatawan tersebut mengaku tidak tahu tentang Nyepi namun mereka tetap ditangkap dan diinterogasi pecalang, setelah itu baru diantar ke hotel tempat mereka menginap.
Selain wistawan, pecalang juga menahan seorang polisi yang sedang memancing di Pantai Jerman Kuta. "Polisi yang seharusnya menjadi panutan masyarakat justru memberi contoh buruk saat perayaan hari raya Nyepi di Bali," ujar seorang pecalang geram. (OL-5)
sumber : MICOM