MANGUPURA - Meskipun sudah dipastikan tidak mengantongi perizinan alias bodong,  namun bangunan di  sempadan Pantai Muaya, Jimbaran, Kuta Selatan belum  ditindak. Pemilik bangunan hanya diminta membuat pernyataan agar  mengajukan perizinan secara resmi dari instansi terkait.
sempadan Pantai Muaya, Jimbaran, Kuta Selatan belum  ditindak. Pemilik bangunan hanya diminta membuat pernyataan agar  mengajukan perizinan secara resmi dari instansi terkait. 
 sempadan Pantai Muaya, Jimbaran, Kuta Selatan belum  ditindak. Pemilik bangunan hanya diminta membuat pernyataan agar  mengajukan perizinan secara resmi dari instansi terkait.
sempadan Pantai Muaya, Jimbaran, Kuta Selatan belum  ditindak. Pemilik bangunan hanya diminta membuat pernyataan agar  mengajukan perizinan secara resmi dari instansi terkait. Selain itu, bangunan harus disesuaikan dengan peruntukkan kawasan di  pantai yang dikenal dengan wisata 
kuliner. Hal ini merupakan hasil pemanggilan pemilik bangunan yang juga warga Jimbaran, oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung, Rabu (8/6) di Puspem Badung.
kuliner. Hal ini merupakan hasil pemanggilan pemilik bangunan yang juga warga Jimbaran, oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung, Rabu (8/6) di Puspem Badung.
“Intinya ini baru data awal. Dan akan kita bawa pada pertemuan secara  keseluruhan di Kantor Kelurahan Jimbaran, besok (hari ini). Jadi nanti  lebih lengkap karena akan melibatkan instansi terkait lainnya,” ujar  Kabid Operasional Satpol PP Badung, IGK Suryanegara,  kemarin. 
“Pernyataan agar bangunan sesusai dengan peruntukan wilayah. Apakah  permohonan selanjutnya diberikan persetujuan atau tidak itu bergantung  nanti,” tambah Suryanegara. Dijelaskan, dari pertemuan tersebut pemilik mengaku sudah mengajukan  permohonan pengelolaan kepada Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan  (Disnakanlut) Badung. Namun tidak secara resmi dan hanya secara lisan.  Pengajuan permohonan tersebut pemilik akan membangun bangal jukung  nelayan. Ia juga memastikan jika permohonan tersebut juga belum ada  jawaban dari Disnakanlut Badung. 
Sementara itu, Kepala Disnakanlut Badung, I Made Badra secara terpisah  membenarkan adanya pengajuan dari pemilik bangunan. Namun ia menegaskan  permohonan secara lisan ini tidak terkait bangunan yang di darat  (pantai) melainkan aktivitas di perairan. Mengenai pengajuan bangunan  bangsal jukung nelayan sama sekali tidak disinggung. Pengajuan  permohonan ini lebih dari dua bulan lalu. Pemilik bangunan meminta agar  diberikan kewenangan mengelola pantai seperti di Kedongangan, dan Kelan. “Pada waktu itu konsultasi dengan kita, dan memang ada pengajuan  permohonan izin, secara lisan. Kami minta agar ditunda dulu, sebelum ada  kesepakatan dari bawah. Harus ada izin secara lengkap dulu,” jelas  Badra. 
“Kalau pengajuan pembangunan bangsal jukung belum ada. Tetapi katannya  memang ada kesempatan, disitu ada batas-batas tertentu seperti  zonasi-zonasi juga ada. Pada prinsipnya saya tidak ikut campur masalah  ini, karena bukan ranah kita,” tandas Badra. Seperti diberitakan sebelumnya, Pantai Muaya Jimbaran, Kuta Selatan kini  mulai dirambah investor. Bahkan pelanggaran terhadap sempadan pantai  yang terkenal dengan wisata kuliner ini mulai mengkhawatirkan, terutama  pencaplokan sempadan pantai. Sejumlah bangunan berbagai jenis usaha  kuliner di bangun tanpa memperhitungkan lagi jarak sempadan pantai. 
Bahkan ada yang langsung di bibir pantai atau berada di atas pasir putih  pantai. Sejumlah bangunan baru juga mulai dibangun, meskipun sempat  dipertanyakan masyarakat setempat.  Hal ini diungkapkan salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan  namanya, Minggu (29/5). Dikatakannya bangunan baru  tersebut berupa rumah makan yang dibangun secara permanen. Bahkan kata  warga ini, bangunan tersebut jelas-jelas melanggar sempadan pantai.  Namun anehnya, bangunan ini mendapatkan legalitas dari kelurahan  Jimbaran. 
“Sudah ada izin dari pihak kelurahan. Malah sekarang sudah mulai  dikontrakkan lagi. Padahal masyarakat masih mempertanyakan perizinan,  karena jelas-jelas melanggar sempadan pantai,” ujar warga itu, kemarin. Kondisi Pantai Muaya yang mengkhawatirkan
sumber : NusaBali 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
