Headlines News :
Home » » 30 Dokter Hewan Pantau Babi

30 Dokter Hewan Pantau Babi

Senin, 30 Januari 2012, 06:09

MANGUPURA - Stok daging babi untuk kebutuhan menjelang Hari Raya Galungan, Rabu (1/2), dipastikan aman. Data Dinas Perternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakanlut) Badung, jumlah total babi di wilayah Badung yang tersedia hingga bulan ini sebanyak 220.000 ekor. Jumlah tersebut merupakan babi penggemukan yang siap dikonsumsi atau dipotong dengan berat rata-rata 80 kilogram hingga 100 kilogram lebih. Kebutuhan dan peredaran daging babi di wilayah Badung sebanyak 25 ekor per hari.

“Bisa lebih 100 persen peningkatan kalau hari raya. Memang ada peningkatan permintaan konsumsi pada hari raya ini, tetapi stok yang ada masih aman dan cukup tersedia sebaran populasi yang ada. Dari tahun ke tahun pada hari raya mengalami kenaikan permintaan, namun stok kita selalu tersedia,” ujar Kepala Disnakanlut Badung I Made Badra, Minggu (29/1). Dikatakannya, pihaknya terus memantau harga pasaran menjelang Galungan. Saat ini, harga daging babi hidup di pasaran dinilai masih normal, dari harga Rp 18.500 per kg hingga Rp 20.000 per kg.
Harga tersebut dimungkinkan masih akan naik, namun tidak terlalu melonjak.

“Harga bergantung dari jenis dan ras atau bibit masing-masing babi. Dan masih ada negosiasi,” tambah Badra. Dijelaskannya, menjelang dan sesudah Hari Raya Galungan ini, pihaknya menyiapkan sebanyak 30 dokter hewan. Para dokter hewan ini disiagakan di masing-masing UPTD peternakan kecamatan yang ada di enam wilayah kecamatan. Menurutnya, dokter ini melakukan pengawasan sebelum dan sesudah Hari Raya Galungan. Hal ini untuk antisipasi beredarnya daging babi yang mengalami gangguan kesehatan. Dicontohkan semisal babi terindikasi sakit cacingan atau cacing hati, maupun benjolan sejenis kanker. Dia berharap masyarakat waspada dan teliti sebelum membeli daging yang beredar. Menurutnya, ada perbedaan antara daging sehat dengan daging sakit.

“Kalau daging sakit itu kelihatan pucat, sedikit putih, dan layu. Itu yang perlu dihindari,” kata pejabat asal Kuta, ini. Dia juga menyinggung soal rumah pemotongan hewan (RPH). Menurutnya, pihaknya menyiagakan petugas untuk aktivitas RPH di Mambal Abiansemal. Namun di wilayah Badung, cenderung menggunakan jasa penjagal yang ada di Desa Darmasaba, Abiansemal. Di wilayah itu, tidak kurang 30 orang penjagal secara perorangan melayani jasa penyembelihan hewan.

“Dari Darmasaba ini yang biasanya men-suplai kebutuhan daging babi, baik di pasar tradisional maupun industri pariwisata. Tetapi kami tetap siagakan (petugas) di RPH Mambal, sehingga bila masyarakat ingin menggunakan jasa itu, maka bisa terlayani,” tandas Badra.

sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen