Sumber mengatakan, awalnya petugas Lapas dikejutkan dengan aksi seorang napi di Blok H bernama Asiong yang nekat meneggak shampoo sekitar pukul 07.30 wita. Ia lantas dilarikan ke RS Sanglah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Napi ini minum shampoo dan ketahuan napi lainnya yang melapor ke petugas Lapas,” jelas sumber. Setelah kejadian tersebut, sekitar pukul 12.30 wita Lapas kembali digemparkan oleh perkelahian dua napi kasus narkoba yaitu Gede Budiana dan Mang Api. Tidak diketahui penyebab keduanya bentrok. Namun akibat perkelahian tersebut, napi bernama Gede Budiana harus dilarikan ke RS Sanglah karena mengalami luka sekujur tubuhnya. “Sekarang sudah ditangani dan kondisi sudah membaik,” jelas sumber yang enggan disebutkan namanya ini. Kalapas Kerobokan, IGN Wiratna membenarkan dua kejadian ini. Namun ia mengatakan jika kedua napi yang dilarikan ke RS Sanglah sudah kembali ke Lapas Kerobokan. Ia mengatakan satu napi dibawa ke RS Sanglah karena terlibat perkelahian
dan satu napi lainnya dibawa ke RS Sanglah karena mencoba bunuh diri dengan minum shampoo.
dan satu napi lainnya dibawa ke RS Sanglah karena mencoba bunuh diri dengan minum shampoo.
“Sudah dikembalikan ke lapas,” jelasnya. Sementara itu, informasi dari RS Sanglah, kemarin, napi I Ketut Budiana, asal Sidakarya, datang dibawa oleh ambulans bersama dengan 3 orang perawat LP Kerobokan. Budiana yang kala itu masih dalam keadaan sadar memasuki ruang IRD dengan hanya menggunakan kolor berwarna merah, tanpa mengenakan baju. Sekujur tubuh Budiana tampak dipenuhi dengan tatto.
Terlihat bagian kepala, terutama bagian telinga dan tangan kanan Budiana dibalut dengan perban berwarna putih berjalan tegap tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ketika kami mencari informasi penyebab telinga dan tangan kanannya terluka, seorang perawat LP yang kala itu mengantarnya enggan memberikan komentar. “Engak enggak,” sahutnya singkat dan terkesan menutup-nutupi kejadian di LP.
Lama menunggu akhirnya perawat tersebut membuka pembicaraan dengan sesama perawat LP. Dari pembicaraan mereka terekam bahwa telinga Budiana ditebas dengan pedang oleh rekannya di LP akibat terlibat sebuah perkelahian. Tampak tim medis menutup wajah Budiana dengan kain berwarna hijau. Ada petugas medis yang menjarit telinga kanannya, ada pula yang menjarit tangan kanannya. Nampaknya luka tebasan tersebut parah sehingga tim medis RS Sanglah meminta persetujuan pasien dan perawat LP untuk menandatangani perjanjian tindakan operasi. “Sini temani saya sebagai saksi bahwa pasien bersedia dioperasi,” ajak seorang perawat LP kepada rekannya sesama perawat LP.
sumber : NusaBali