![]() |
Seorang anak yang sedang mengemis di perempatan Jalan Raya Kuta kawasan Central Park Kuta Badung, Bali Jumat (22/5/2015) |
MANGUPURA - Kadek S (12) mengulurkan tangannya menengadah ke jendela pintu mobil di Jalan Raya Kuta, Badung, Jumat (22/5/2015).
Kadek merupakan satu di antara ratusan pengemis yang ada di sekitaran Kuta.
Kadek yang bekerja bersama dua adiknya ini, menggakui keinginannya untuk sekolah sangat besar daripada harus mengemis.
Namun keterbatasan ekonomi membuat mereka harus melupakan bangku pendidikan.
"Saya sering ditangkap petugas, saya lupa berapa kali tertangkap. Tapi kalau bisa jangan ditangkap lagi," ujar Kadek.
Buah hati dari seorang ayah pengangguran dan ibu hanya merajut manik-manik untuk hiasan sandal, anak-anak ini juga mengaku ketika tertangkap petugas, mereka hanya dipulangkan saja ke Kabupaten Karangasem.
Kesehariannya, ia dan keluarganya tinggal di daerah Ubung, Denpasar, sementara untuk mengemis ia harus pergi jaug ke Kuta.
“saya tinggal di kawasan Terminal Ubung, ‘kerja’ di Kuta," harapnya.
Sementara itu, pemerintah Kabupaten Badung sudah memasang ratusan spanduk yang isinya agar tidak memberi uang kepada gelandangan pengemis (gepeng), anak jalanan (anjal), dan pengamen.
propinsibali.com_____
sumber : tribun