 |
| "Karena tidak ada tanda kekerasan lainnya, pihak penyidik dari kepolisian Kuta Selatan langsung membebaskan jenazah dan jenazah sudah diambil pihak keluarga tadi pagi (26/5/2015)," terang dr.Alit Gbr ist |
DENPASAR - Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, pada Selasa (26/5/2015) dini hari, menerima kiriman jenazah atas nama I Made Sutarwan (30) yang merupakan korban gantung diri di daerah Kuta Selatan, Badung, Bali.
Jenazah tiba di Instalasi Forensik RSUP Sanglah pada pukul 04.00 Wita dan langsung dilakukan pemeriksaan luar terhadap tubuh jenazah pada pukul 07.30 Wita.
"Tanda lebam mayat masih hilang pada penekanan, itu tandanya korban meninggal delapan sampai dua belas jam sebelum diperiksa," ujar Kepala bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit ketika ditemui di ruangannya.
Jenazah I Made Sutarwan diketahui memiliki ciri-ciri khusus berupa tato yang ditemukan hampir di sekujur tubuh jenazah.
Saat meninggal, Sutarwan hanya menggenakan celana pendek bermotif kotak-kotak.
"Jenazah merupakan pria yang hampir sekujur tubuhnya dipenui tatto," jelas dr. Alit.
Dari hasil pemeriksaan menunjukan, pada jenazah I Made Sutarwan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain luka jerat tanda gantung di leher.
"Luka jeratnya menunjukan simpulnya tepat di belakang leher," terang dr.Alit
Saat ditemukan dan diperiksa, diketahui lidah dari jenazah menjulur karena jeratan terjadi di bawah tulang lidah.
Selain itu, ditemukan juga air liur yang menetes dan sudah mengering pada mulut dan perut jenazah.
"Karena tidak ada tanda kekerasan lainnya, pihak penyidik dari kepolisian Kuta Selatan langsung membebaskan jenazah dan jenazah sudah diambil pihak keluarga tadi pagi (26/5/2015)," terang dr.Alit
Seusai dilakukan pemeriksaan di forensik RSUP Sanglah, jenazah I Made Sutarwan dibawa oleh pihak keluarga ke lampung halamannya di Desa Tejakula, Buleleng, Bali untuk dimakamkan.
propinsibali.com_____
sumber : tribun
