Koordinator Pengelola Trans Sarbagita Ida Bagus Parsha mengatakan, simpul-simpul kemacetan baru sebelum dan sesudah dioperasikannya jalan underpass mau tidak mau telah mempengaruhi jarak tempuh armada. Belum lagi, bundaran di kawasan Bandara Ngurah Rai. Karena pertimbangan itu, banyak hal yang dipertimbangkan sebelum memutuskan membuka rute ke bandara. “Kami terus mengumpulkan data sehingga bisa mendapat akurasi waktu yang tepat. Data sementara yang terkumpul masih sangat variatif,” akunya, Jumat (12/7). Rute bandara yang memiliki sekitar 8.000 karyawan memang menjanjikan. Cuma, pihak bandara yang diakui Parsha telah bersedia membuka rute untuk Trans Sarbagita, meminta garansi waktu tempuh sesuai jam kerja karyawan. Sehingga, karyawan bandara saat nanti menggunakan moda transportasi massal ini tidak terlambat masuk kerja. Atas dasar pertimbangan itu pula, pihaknya sampai sekarang terus mengumpulkan data di lapangan.
Agar, saat nanti rute baru beroperasi armada tidak datang terlambat. Perlu berapa lama untuk memperoleh data yang akurat tersebut? “Beri kami waktu barang dua atau tiga minggu,” ucapnya sembari menyebut pengumpulan data dimulai sejak pagi hingga pukul 17.00 Wita. Soal armada bagaimana? Parsha menyebut, idealnya setiap pembukaan koridor baru memerlukan paling tidak 15 armada. Makanya, untuk rute bandara yang sedang diujicobakan masih memerlukan kajian dan proses panjang. “Untuk diketahui, yang telah kami lakukan beberapa waktu lalu hanya uji coba untuk mengetahui akurasi waktu. Dan armada yang digunakan meminjam dari koridor Batubulan–Nusa Dua. Makanya, prosesnya masih panjang sekali, harus ada kesepakatan dulu dengan pihak bandara, kemudian kami mengusulkan penambahan armada ke pusat, seperti itu,” papar Parsha.
Sekadar mengingatkan, bus Trans Sarbagita mulai diujicobakan di Bandara Ngurah Rai pada Senin (1/7). Karena masih dalam tahap uji coba, armada yang lalu lalang ke dalam bandara pun adalah armada regular rute Batubulan–Nusa Dua. Uji coba perdana ini untuk mengetahui waktu tempuh dan tunggu Trans Sarbagita di bandara. Sebab, titik kemacetan yang sebelumnya diprediksi, sudah beralih titiknya. Pria asal Gianyar ini mengatakan, trayek baru menuju bandara akan melayani kebutuhan transportasi bagi para karyawan bandara. Jumlahnya sekitar 8.000-an karyawan.
sumber : NusaBali