Headlines News :
Home » , , » Undang Seluruh Komponen, Gubernur: Tuduhan Suap Reklamasi Itu Fitnah

Undang Seluruh Komponen, Gubernur: Tuduhan Suap Reklamasi Itu Fitnah

Pastika Undang Seluruh Komponen

Menurut Pastika, orang yang berani menuduh dirinya menerima suap harus berhati-hati. "Besok bisa saja saya laporkan Anda juga ke KPK. Hati-hati nuduh orang, itu `kan menuduh saya menerima suap. Hati-hati jangan main-main," ucapnya.
DENPASAR - Ribut-ribut masalah reklamasi Teluk Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, membuat gerah Gubernur Made Mangku Pastika. Sabtu (3/8) mendatang, Gubernur mengundang seluruh komponen untuk hadir di Gedung Wiwasabha Utama Kantor Gubernur untuk bicara masalah reklamasi Teluk Benoa.

Hal itu ditegaskan Mangku Pastika di Gedung Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Niti Mandala Denpasar, Jumat (26/7) siang, usai pembahasan Bandara Buleleng. Mangku Pastika menegaskan dirinya ingin bicara banyak dan membahas masalah reklamasi secara terbuka. Bukan ribut–ribut di media. “Saya minta semua pihak, masyarakat, akademisi, tokoh adat, termasuk yang ribut- ribut di koran datang juga. DPRD Bali silakan datang, kita bicara. Kita akan undang di situ,” ujar Pastika. Menurutnya undangan itu sengaja dibuat pada hari Sabtu pas hari libur. Sehingga tidak ada alasan tidak datang karena kerja. “Itu tanggal 3 dan hari libur, nggak ada alasan kerja dan tidak bisa datang. Saya ingin bicara itu. Jadi nggak ada alasan bolak-balik tidak datang. Karena orang itu saya undang bolak-balik nggak pernah datang,” ujarnya.

Soal reklamasi yang diributkan karena SK Gubernur? Mangku Pastika mempersilakan dilakukan pengujian. “Kalau SK itu dikatakan melanggar hukum tunjukkan di mana melanggar hukum. Wartawan sih gampang bikin pertanyaan ke narasumber. Saya tahu itu, saya juga pernah kerja di media,” ujar Pastika. “Apakah bapak setuju Bali dirusak, ya jelas saya jawab tidak setuju. Sudah disetting pertanyaannya kayak gitu. Ya nggak setuju lah kalau Bali dirusak. Apakah SK itu akan dicabut? Ya saya jawab dong tidak akan saya cabut. Makanya saya undang nanti semua hadir,” tegas Pastika. Pastika minta kalau ada yang salah ditunjukkan. Karena reklamasi itu untuk generasi mendatang. “Itu sepuluh tahun baru selesai, dan itu daratan baru, milik rakyat Bali. Bukan milik investor. Saya sudah sering katakana kepada siapa saja, mereka yang datang ke Bali. Tolong jaga Bali, bangun Bali, jangan hanya membangun saja di Bali,” tegas Pastika.

Mengenai reklamasi itu akan berdampak abrasi, Pastika balik mempertanyakan kajian tersebut. “Darimana kajian itu? Abarasi itu karena air laut naik. Kenapa air laut naik? Karena es di kutub utara mencair. Kenapa mencair? Karena perubahan iklim. Kenapa perubahan iklim? Karena ozon kita berlubang dan matahari menembus langsung. Kenapa? Karena kalian dan kita ini pakai kendaraan bermotor, pakai AC, pakai kulkas. Kecuali kalian mau ke primitif lagi, baru nggak ada perubahan iklim,” tambah mantan Kepala Badan Narkotika Nasional, ini. Soal reklamasi Teluk Benoa akan menjadi mangkrak seperti Pulau Serangan, Pastika membantah. “Setahun lalu sudah ada itu upacara ngeruwak, dan sudah dilakukan penghijauan. Tanya yang ribut dan ngomong itu apakah mereka sudah pernah tanam pohon? Tanya mereka. Kita saja nggak sanggup nanam pohon sebanyak itu, kalian wartawan mau nulis datang dulu ke sana, dari udara itu jelas terlihat kawasan itu sudah hijau,” ujar Pastika.

Pastika menyebutkan, kawasan di Pulau Serangan akan dipakai event internasional untuk gala dinner peserta APEC. Di sana akan dibangun tempat tradisional untuk gala dinnernya. “Jangan dibilang tidak ada fungsinya,” tegas Pastika. Soal adanya laporan ke KPK bahwa Mangku Pastika menerima suap dari investor, Pastika menegaskan dirinya mengingatkan supaya jangan menuduh tanpa bukti. “Saya mengingatkan kalau menuduh orang menerima suap itu hati-hati. Saya ingatkan itu, kalau saya juga balik melaporkan, bagaimana. Hati-hati itu?” ujarnya.

Gubernur Bali: Tuduhan Suap Reklamasi Itu Fitnah

Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan tuduhan bahwa dirinya telah menerima suap atas pemberian izin pengembangan dan pengelolaan kawasan perairan Teluk Benoa, Kabupaten Badung, yang berujung pelaporan pada KPK merupakan fitnah.

"Tidak boleh sembarangan menuduh orang. Kalau saya bilang mereka menerima suap dari pihak lain bagaimana? Tetapi saya kan tidak mau bilang begitu," katanya di Denpasar, Jumat.

Sebelumnya, pada Kamis (25/7) Sekjen Forum Peduli Bali Dwipa Nyoman Sentana melaporkan dugaan suap beberapa pihak terkait dengan penerbitan SK Gubernur Bali perihal pemanfaatan Teluk Benoa yang bernomor 2138/02-C/HK/2012 kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Pihak yang dilaporkan yakni Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, Ketua Komisi III DPRD Bali IGM Suryantha Putra dan Direktur PT Tirta Wahana Bali Internasional Hendi Lukman.

Menurut Pastika, orang yang berani menuduh dirinya menerima suap harus berhati-hati. "Besok bisa saja saya laporkan Anda juga ke KPK. Hati-hati nuduh orang, itu `kan menuduh saya menerima suap. Hati-hati jangan main-main," ucapnya. 


sumber : NusaBali, Antara Bali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen