 |
| “Kami yakin tidak ada pemadaman listrik akibat pemeliharaan atau perbaikan pembangkit,” ujar General Menejer PT PLN (Persero) Distribusi Bali, Doddy B Pangaribuan, seusai peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Gas 200 Mega Watt (mw), Jumat (28/8/2015). |
DENPASAR – Masyarakat Bali bisa sedikit bernafas lega terkait kebutuhan listrik di Pulau Bali. Menurut perhitungan ideal Perusahaan Listrik Negara (PLN), kebutuhan listrik akan aman asalkan memiliki cadangan ideal 30 persen.
Kini, cadangan listrik di Bali mencapai 50%-60%. Dan itu artinya kini Bali bisa bebas dari pemadaman listrik.
“Kami yakin tidak ada pemadaman listrik akibat pemeliharaan atau perbaikan pembangkit,” ujar General Menejer PT PLN (Persero) Distribusi Bali, Doddy B Pangaribuan, seusai peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Gas 200 Mega Watt (mw), Jumat (28/8/2015).
PLTD Gas 200 Mega Watt tersebut langsung diresmikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, di Aula Kantor PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Bali, Denpasar.
Doddy mengungkapkan, mengingat hingga saat ini tidak ada lagi beban melebihi 780 mw sejak tahun 2014, maka dia mengasumsikan bahwa beban puncak PLN Distribusi Bali hingga saat ini tetap 780 mw.
Tahun 2015 ini, PLN Bali memiliki ketersediaan listrik sebesar 1.280 mw. Jika dikurangi beban puncak sebesar 780 mw, maka PLN masih miliki cadangan listrik 500 mw. Angka itu disebutkan aman karena melebihi 30 persen dari ketersediaan.
“Jadi kalau 1.280 (mw) dikurangi 780 (mw), kita punya 500 (mw) atau sekitar 50 sampai 60 persen cadangan listrik kita di Bali,“ jelas Doddy kepada sejumlah awak media.
Sementara itu, Humas PLN Distribusi Bali, I Wayan Redika mengatakan, dari jumlah ketersediaan tersebut, PLN Bali memiliki daya mampu sebesar 1.300 mw. Semua itu berasal dari berbagai pembangkit di Bali.
Di antaranya yakni Pesanggaran 370 mw, Pemaron 80 mw, Gilimanuk 130 mw, Kabel laut 340 mw, dan Celukan Bawang 380 mw.
Ungasan.com___________________
sumber : tribun
