Headlines News :
Home » » Hari Kedua UN Diwarnai ‘Kesalahan’

Hari Kedua UN Diwarnai ‘Kesalahan’

Rabu, 18 April 2012, 08:29

DENPASAR - Ujian nasional (UN) hari kedua, Selasa (17/4), di wilayah Denpasar diwarnai kesalahan pengiriman yang dilakukan oleh pihak percetakan PT Mascom Grafis. Setidaknya ada dua sekolah di Denpasar yang bernasib apes, lantaran tidak menerima soal dan bahkan salah terima soal. Akibatnya pelaksanaan UN harus ditunda hingga satu jam menunggu kedatangan soal yang harus difotokopi.

Kasus kesalahan pengiriman soal UN itu terjadi di SMAN 2 Denpasar. Kali ini materi soal bidang bahasa Prancis yang diikuti enam siswa harus tertunda hingga satu jam lamanya. Penyebabnya adalah kardus yang bersegel yang diterima pihak sekolah ternyata kosong, tidak berisi naskah.

Padahal pada kardus itu tertera tulisan Bahasa Prancis. “Tapi setelah kami lihat ternyata tidak ada isinya. Padahal kardus masih dalam keadaan tersegel,” kata Kepala SMAN 2 Denpasar Ketut Sunarta, ditemui di kantornya, Selasa (17/4). Atas kondisi ini, dinas kemudian mengambilkan naskah UN yang sama ke SMAN 1 Pupuan, Tabanan. “Karena soal yang sama hanya ada di Tabanan saja, di tempat lain tidak ada,” ungkapnya. Butuh sekitar satu jam lebih para siswa mendapatkan soal bahasa Prancis meski dalam bentuk
fotokopi. Selama satu jam menunggu ini, para guru langsung menenangkan para siswa agar tetap bersabar dan tidak panik selama menunggu. Sebab berdasarkan kesepakatan, diberikan perpanjangan waktu pengerjaan soal sesuai keterlambatan kedatangan soal.

Akhirnya, ujian yang seharusnya dimulai pukul 11.00 Wita harus tertunda hingga pukul 12.00 Wita baru bisa mulai dikerjakan. Sementara itu pantauan di lokasi, fotokopian naskah UN untuk materi bahasa Prancis akhirnya datang dibawa oleh petugas kepolisian dari Polsek Pupuan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali AA Gede Sujaya. Naskah langsung diserahkan ke pengawas kelas dan langsung dibagikan kepada sekitar enam siswa.

Terkait Kadisdikpora Bali yang ikut menjemput langsung naskah UN itu dirinya mengaku saat itu sedang mengikuti apel kesbangpolimas di Tabanan. Karena ada kasus tersebut, dirinya yang berencana melakukan pemantauan di sejumlah sekolah di Tabanan harus dibatalkan demi menjemput naskah UN ini.

“Rencananya habis apel langsung pantau UN, tapi karena ada masalah ini jadi saya izin dari apel dan langsung ke SMAN 1 Pupuan,” ujar AA Sujaya. Untung saja masalah itu bisa diatasi meski harus tertunda selama satu jam. Sebelum naskah dibawa ke SMAN 2 Denpasar, naskah kemudian difotokopi di lokasi terdekat dengan disaksikan tim koordinator pengawas UN, kepolisian serta disdikpora.

Sekolah lain yang harus menanggung risiko lantaran salah kirim soal dialami SMA Muhammadiyah Denpasar. Kali ini materi yang seharusnya bahasa Jerman yang diikuti 19 siswa malah mendapatkan bahasa Jepang. Untung saja materi bahasa Jerman ada di SMAN 5 Denpasar, sehingga kesalahan kirim soal tidak menimbulkan masalah lantaran jaraknya yang dekat.

Sementara itu untuk kesalahan pengiriman soal di daerah lain, kata AA Sujaya, belum ada laporan yang masuk. “Hingga saat ini belum ada laporan, hanya di Denpasar saja, ya mudah-mudahan tidak ada,” kata dia.

sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen