Headlines News :
Home » » Ombak Besar Rusak Kawasan Pesisir

Ombak Besar Rusak Kawasan Pesisir

Sabtu, 7 April 2012, 05:59

Pantai Kuta
MANGUPURA - Ombak besar kembali menerjang kawasan pantai yang ada di Badung saat hari Purnama Kadasa yang jatuh pada Jumat (6/4). Di wilayah Pantai Kuta, Pantai Canggu dan Berawa Desa Tibubeneng, Kuta Utara, ombak besar yang menghantam mengakibatkan berbagai kerusakan di kawasan pesisir. Mulai dari tembok pembatas salah satu resort di pinggir Pantai Kuta, hingga sebuah perahu dengan ikuran 16 meter menjadi korban.

“Saya tidak bisa bilang apa-apa. Perahu saya hancur terkena ombak besar,” ucap pemilik perahu di Pantai Kuta, Jewi.

Penduduk asli Banjar Pelasa, Kuta, ini menuturkan, perahunya dihantam ombak pasang naik sekitar pukul 8.00 Wita. Namun, dirinya mengakui hal ini memang sering kali terjadi bertepatan dengan hari Purnama Kadasa. Diperkirakannya, kerusakan yang terjadi pada perahunya ini dikarenakan oleh dua tali jangkar yang mengikat perahunya ini tergolong pendek.

“Purnama Kadasa itu kan memang ombaknya terbesar. Namun mungkin karena tali jangkarnya pendek atau menggunakan dua tali jangkar, makanya perahu saya rusak,” imbuhnya.

Tak mampu diselamatkan dengan tenaga manusia, kejadian ini langsung dilaporkan kepada Unit Pengelola Pantai Desa Adat Kuta. Alat berat milik pihak ketiga yang biasanya memang stand by di Setra Kauh Desa Adat Kuta dikerahkan untuk menarik bangkai perahu ini.

Tak disangka, kerugian atas kerusakan yang dialami pemilik perahu penangkap ikan ini mencapai nilai yang fantastis yakni sebesar 160 juta rupiah.

Sementara itu, Ketua Unit Pengelola Pantai Desa Adat Kuta IGN Tresna menuturkan bahwa ombak besar ini jauh lebih besar daripada saat cuaca ekstrem beberapa bulan lalu. Dirinya memperkirakan bahwa ombak kali ini merupakan puncak ombak besar yang terjadi akhir-akhir ini. “Biasanya kalau setelah Purnama Kadasa,
ombak cenderung lebih mengecil. Purnama selanjutnya juga tidak akan sebesar ini,” katanya.

Dengan keadaan ini, IGN Tresna mengatakan terus akan mengatensi keadaan pantai kawasan pariwisata ini. “Kami akan terus menginformasikan kepada wisatawan keadaan ombak yang terjadi. Seperti yang telah kami lakukan tadi (kemarin), saat wisatawan yang datang sangat banyak,” ujar IGN Tresna.

Sementara tinggi gelombang pasang naik di Pantai Canggu dan Berawa Desa Tibubeneng, Kuta Utara mencapai ketinggian 4 meter. Seperti di pantai kawasan Pura Dalem Prancak Desa Adat Berawa Desa Tibubeneng, Pantai Batu Belig, Kerobokan, Pantai Seseh, dan Pantai Batubolong. Gelombang pasang terjadi sekitar pukul 09.00 hingga 12.00 Wita. Akibat gelombang pasang ini beberapa titik mengalami kerusakan, tiga warung di sekitar Pura Dalem Prancak mengalami kerusakan, dan jalan paving menuju Pos Balawista Pantai Berawa juga hancur, terkena air laut yang naik sekitar 100 meter. Warung milik dua warga Banjar Tandeg Desa Tibubeneng, Ibu Suartawan dan Wayan Kardani, rolling door tiga warung jebol akibat tergerus ombak.

“Ini akibat gempuran airnya cukup kuat sehingga menimbulkan kerusakan, kalau airnya tidak begitu tinggi,” ujar Pemangku Pura Dalem Prancak Made Sendra. Dari pantauan di beberapa lokasi pantai, hingga sore kemarin kondisi gelombang masih cukup tinggi. Bahkan pihak Balawista memasang bendera merah tanda larangan berenang. Salah seorang petugas Balawista Pantai Batu Belig I Made Ernawan, mengatakan kondisi gelombang memang cukup tinggi, hingga mencapai 100 meter ke daratan. Hingga sore kemarin pihaknya terus melakukan pengawasan dan melarang wisatawan melakukan aktivitas mandi.

Kerusakan akibat gelombang pasang ini langsung ditangani pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Putu Ngurah Thomas Yuniarta mengatakan, pihaknya langsung mengecek di sejumlah pesisir pantai tersebut. Menurutnya, ketinggian gelombang air laut mencapai 4 meter. Sedangkan kerugian ditaksir mencapai Rp 27,5 juta.

Namun menurut Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, menuturkan, berdasar prakiraan, ombak yang terjadi tersebut masuk dalam kategori normal. Dari data yang ada, angin bertiup dari timur dengan kecepatan 08-42 km/jam. Sementara untuk gelombang laut baik di perairan utara maupun selatan setinggi 0,5-1,25 meter.

Sedangkan Kepala Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Wayan Suardana, sudah memberikan warning pada saat sosialisasi di Badung mengenai musim tahun ini pada Kamis (5/4) lalu. Dia menjelaskan potensi angin kencang secara tiba-tiba bisa terjadi di awal April ini. Dia berharap agar masyarakat waspada dan hati-hati terhadap kemungkinan terjadinya perubahan cuaca secara tiba-tiba di suatu wilayah. Sedangkan perubahan musim dari hujan ke kemarau, ada yang maju dan mundur, seperti di Nusa Penida dan Cekik malah sudah mulai kering atau musim kemarau maju lebih awal. Berdasarkan hasil analisis serta pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer, perkiraan musim kemarau tahun 2012 pada zona musim (ZOM) di Bali berkisar pada April dan Mei.

sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen