Headlines News :
Home » » “Bali Tolak Penghapusan Bahasa Bali, Bahasa Bali Dihapus, Bali Kiamat”.

“Bali Tolak Penghapusan Bahasa Bali, Bahasa Bali Dihapus, Bali Kiamat”.

Jumat, 18 Januari 2013, 08:09

Tokoh Sastra Bali Dr Ida Bagus Rai Putra langsung angkat bicara. Menurutnya Bahasa Bali adalah mahkota orang Bali. Mau ketok palu ataupun tidak, pusat harus memasukkan Bahasa Bali sebagai kurikulum. “Ketok palu atau tidak tetap harus diajarkan Bahasa Bali itu. Bahasa Bali akar budaya orang Bali,” kata Rai Putra dengan suara lantang. Tegas Rai Putra, Bahasa Bali juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau Bahasa Bali mau dihapuskan, Bali tidak ada lagi. “Ini namanya sengaja membuka ruang perlawanan. Kami tidak gatal jangan digaruk. Kalau digaruk kami melawan,” tegas Rai Putra.
DENPASAR - Penolakan terhadap penghapusan Bahasa Bali atau Bahasa Daerah dari Kurikulum 2013 kembali dilakukan. Penolakan itu ditegaskan dalam pertemuan antara Komisi IV DPRD dengan pihak Kemendiknas di Wantilan DPRD Bali, Kamis (17/1). Pertemuan yang juga diwarnai aksi demo para tokoh, akademisi dan mahasiswa itu secara tegas meminta Kemendiknas memasukkan Bahasa Daerah/Bahasa Bali ke dalam Kurikulum.

Aksi demo kemarin mengejutkan Kemendiknas yang diwakili oleh Tim Teknis Pusat Kurikulum dan Balitbang Kemendiknas, Ariantoni. Pihak Kemendiknas memang sengaja diundang Komisi IV DPRD Bali untuk menindaklanjuti aksi penolakan sebelumnya. Unjuk rasa kemarin, diikuti sekitar 500 orang dengan mengusung berbagai spanduk penolakan, salah satunya berbunyi; “Bali Tolak Penghapusan Bahasa Bali, Bahasa Bali Dihapus, Bali Kiamat”.

Pertemuan kemarin, dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta, didampingi Tjokorda Anom Asmara Putra Sukawati. Parta menegaskan, pertemuan ini menindaklanjuti aspirasi masyarakat Bali dengan mengundang pihak Kemendiknas. Sementara Ariantoni menyampaikan, pihaknya datang ke Bali menyerap aspirasi, menyampaikan proses dan mekanisme penggabungan bahasa daerah. “Kami datang ke Bali memberikan ruang menerima aspirasi. Aspirasi ini akan kami sampaikan untuk ditindaklanjuti ke Kemendikbud,” ujar Ariantoni seraya menyebutkan dalam penyempurnaan kurikulum memerlukan waktu 7
tahun sehingga bisa terhambat ketok palunya.

Tokoh Sastra Bali Dr Ida Bagus Rai Putra langsung angkat bicara. Menurutnya Bahasa Bali adalah mahkota orang Bali. Mau ketok palu ataupun tidak, pusat harus memasukkan Bahasa Bali sebagai kurikulum. “Ketok palu atau tidak tetap harus diajarkan Bahasa Bali itu. Bahasa Bali akar budaya orang Bali,” kata Rai Putra dengan suara lantang. Tegas Rai Putra, Bahasa Bali juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau Bahasa Bali mau dihapuskan, Bali tidak ada lagi. “Ini namanya sengaja membuka ruang perlawanan. Kami tidak gatal jangan digaruk. Kalau digaruk kami melawan,” tegas Rai Putra.

Tokoh dan akademisi lainnya juga angkat bicara, seperti Ketua Jurusan Sastra Bali, Fakultas Sastra Unud, Drs I Gede Nala Antara MHum dan Prof Dr Made Titib. Misalnya UU Ketatabahasaan Nomor 24 Tahun 2009 telah dilanggar. Made Titib menyebutkan langkah pusat ini seperti ada grand desain menghapuskan bahasa daerah di Nusantara. Bahkan arahnya menghapus budaya Nusantara. “Budaya apa yang akan dimasukkan ke Indonesia. Jangan lah aneh-aneh, orang Bali tidak mencla-mencle terhadap Merah Putih kok. Indonesia tanpa Bali tidak ada apa-apanya, walaupun kami kecil,” ujar Rektor IHDN Denpasar ini. Akademisi lainnya Prof Gusti Made Sujaya yang merupakan jebolan salah satu universitas di Australia juga membeber argumentasinya supaya Bahasa Bali dipertahankan. Menurutnya, Bahasa Bali dihapus, UNESCO juga pasti bakal marah. Bahasa Bali adalah salah satu warisan dari 6 ribu tahun. Budaya tulis dengan lontar dan pengrupak (pisau tulis) sudah ada di India 3 ribu tahun lalu.

sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen