Headlines News :
Home » , » Nama JDP, Dewa Baruna atau Bali Mandara

Nama JDP, Dewa Baruna atau Bali Mandara

Mantan ketua Forum Perbekel dan Lurah se-Bali ini menegaskan JDP sebuah proyek prestisius dan kebanggaan masyarakat Bali. “Bali Mandara artinya Bali yang agung. Cocok dengan nama besarnya Bali di mata dunia sebagai daerah pariwisata. Bali Mandara ini lebih mudah dan populer nanti ketimbang nama-nama nasional lainnya macam nama para tokoh (pahlawan),” tegas politisi asal Desa Selat, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, yang akrab dipanggil Gung Granat ini.
DENPASAR - Pemberian nama jalan di atas perairan (JDP) atau jalan tol belum ada keputusan. Kini Fraksi Demokrat–Fraksi Golkar DPRD Bali mengusulkan JDP dinamai Tol Bali Mandara. Namun Pemprov Bali belum memutuskan nama JDP meskipun Presiden SBY menyarankan JDP dinamai Bali Mandara seperti jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya–Madura.

Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD Bali dapil Badung Anak Agung Gerana Putra di gedung DPRD Bali, Kamis (27/6) siang, mengatakan JDP tidak lagi mengkultuskan ke nama orang. Nama–nama orang sudah bertebaran di beberapa proyek jalan, bandara. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Soekarno Hatta. Bahkan di Tabanan sudah ada Jalan Soekarno Hatta. “JDP lebih baik diambilkan nama yang independent, tidak lagi nama orang. Lebih tepat menurut kami JDP Bali Mandara. Bali Mandara kan bukan nama orang, dan lebih menyentuh keseluruhan dari Bali itu sendiri. Karena lokus JDP itu di Bali,” ujar Gerana Putra.

Mantan ketua Forum Perbekel dan Lurah se-Bali ini menegaskan JDP sebuah proyek prestisius dan kebanggaan masyarakat Bali. “Bali Mandara artinya Bali yang agung. Cocok dengan nama besarnya Bali di mata dunia sebagai daerah pariwisata. Bali Mandara ini lebih mudah dan populer nanti ketimbang nama-nama nasional lainnya macam nama para tokoh (pahlawan),” tegas politisi asal Desa Selat, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, yang akrab dipanggil Gung Granat ini.

Sedangkan anggota Fraksi Golkar Ida Bagus Pada Kesuma dari dapil Badung memberikan dua pilihan nama untuk JDP. Menurutnya, lebih pas diberi nama Jalan Tol Dewa Baruna atau JDP Bali Mandara. Dewa Baruna karena jalan tol berada di atas perairan laut. Dan filsafatnya Dewa Baruna itu dewa penguasa samudra. Sementara Bali Mandara terkait dengan nama daerah. “Dewa Baruna juga tepat. Bali Mandara sangat tepat karena terkait dengan nama daerah. Kalaupun ada kesamaan dengan program Bali Mandara itu secara kebetulan saja. Pertimbangan kami Bali Mandara ini lebih umum dan menyentuh nama Bali. Menyebutkan dan mengingatnya juga lebih mudah,” ujar Pada Kesuma.

Bagaimana dengan usulan sebelumnya, seperti Soekarno-Hatta atau Gusti Ngurah Rai? Menurut anggota Komisi III DPRD Bali ini, nama Gusti Ngurah Rai dan Soekarno– Hatta juga mendekati karena memang pahlawan nasional. Tetapi karena sudah ada Bandara Ngurah Rai, Jalan Bypass Ngurah Rai lebih tepat JDP menggunakan nama daerah. “Bali Mandara kan nama daerah. Dan seperti ini akan diterima semua komponen. Kami berharap nama JDP ini benar-benar lahir bukan karena pro dan kontra namun pemberian nama yang tepat seperti bayi lahir ke dunia yang diberikan nama untuk seterusnya,” kata Pada Kesuma.

Informasi yang diperoleh, JDP disarankan juga bernama Bali Mandara. Yang menyarankan adalah Presiden SBY ketika kunjungan ke Bali, Rabu (26/6). SBY kepada Gubernur Made Mangku Pastika mengatakan JDP cocok menyandang nama Bali Mandara. Saat dikonfirmasi kepada Gubernur Pastika usai sidang paripurna di DPRD Bali, Kamis kemarin, memang ada saran seperti itu dari Presiden SBY. “Memang lebih independen dan tidak memihak siapa-siapa kalau namanya Bali Mandara,” ujar Pastika. Namun dirinya tidak mau ngotot harus Bali Mandara karena nanti ada praduga lain. Apalagi Program Bali Mandara juga sedang jadi program yang masih jalan. Bali Mandara selama ini memang sangat lekat dengan Gubernur Mangku Pastika. Pastika menegaskan dirinya pernah mengusulkan namanya JDP Soekarno-Hatta sebagai penghormatan terhadap pendiri replubik ini. Namun kalau Bali Mandara memang lebih independe.

“Kayak Jembatan Suramadu di Madura Jatim itu memang seperti itu sebenarnya lebih bagus, lebih kepada kedaerahan. Ciri khas daerah,” ujar Pastika. Siapa yang akan memutuskan memberikan nama JDP? “Ya selama ini kan memang tidak ada. Kita tahu aturannya, siapa yang berwenang. Tetapi selama ini ya kita diminta pendapat dan saran. Saya tidak mau dikatakan sok tahu, nantilah bersama-sama. Tetapi kita selalu diminta saran tentang nama JDP,” ujar Pastika.


sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen