 |
| Sebagai daerah wisata ternama, Kecamatan Kuta terkenal dengan Pantai Kuta. Sedangkan wilayah Kecamatan Kuta Selatan tersohor dengan Nusa Dua. Namun ternyata kawasan dimaksud tidak terlalu dilirik oleh para kontraktor. Buktinya, banyak proyek fisik di dua wilayah ini gagal tender. Penyebabnya, kontraktor harus memutar otak karena cukup sulit untuk membawa bahan material, dikarenakan kerap dilanda macet parah. |
MANGUPURA - Sebagai daerah wisata ternama, Kecamatan Kuta terkenal dengan Pantai Kuta. Sedangkan wilayah Kecamatan Kuta Selatan tersohor dengan Nusa Dua. Namun ternyata kawasan dimaksud tidak terlalu dilirik oleh para kontraktor. Buktinya, banyak proyek fisik di dua wilayah ini gagal tender. Penyebabnya, kontraktor harus memutar otak karena cukup sulit untuk membawa bahan material, dikarenakan kerap dilanda macet parah.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Badung AA Bayu Kumara Putra, Jumat (6/6), di Puspem Badung Mangupraja Mandala di Sempidi. Ia menjelaskan bahwa selama ini tender proyek bila menyangkut wilayah Kuta dan Kuta selatan, peminatnya sedikit. Makanya tak heran bila proyek di kawasan itu sering gagal. “Proyek gagal tender paling sering terjadi untuk wilayah Kuta dan Kuta Selatan,” ujarnya.
Bahkan, katanya, tender proyek di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Badung diikuti kurang dari tiga penawar. Sehingga tender terpaksa harus diulang. Penyebab gagalnya tender dan sepi peminat proyek di dua kawasan, salah satunya diakibatkan oleh tingginya mobilitas warga. Tak salah memang, sebab baik Kuta dan Kuta Selatan memiliki objek wisata unggulan masing-masing dan tarafnya pun sudah internasional.
Mobilitas warga dimaksud, kata Gung Bayu, mengakibatkan kekroditan arus lalu lintas. Sehingga, biasanya pada saat pengerjaan proyek apapun itu, cukup kesulitan dalam hal pendistribusian bahan material. Bahkan, khusus di Kuta Selatan, terbatasnya sumber mata air juga menjadi kendala lain yang harus dihadapi.
Belum lagi, keluhan masyarakat bila mana ada penggarapan proyek. Itulah yang menjadi kendala mengapa sejumlah proyek di dua wilayah itu sering gagal tender. Meski demikian, imbuhnya, pemerintah tetap tidak menurunkan standar dan persyaratan dalam sebuah mekanisme tender, walau tantangannya sepi peminat. Alasan pemerintah, pelaksanaan dan mekanisme tender proyek sudah ada aturan mainnya sendiri, dan tidak mungkin itu dilangkahi.
Meski dibeber sedemikian rupa hambatan dalam proyek pembangunan fisik di Kuta dan Kuta Selatan, pihaknya tidak menyebut proyek-proyek apa saja yang sempat mengalami gagal lelang, lantaran sepi peminat.
sumber : NusaBali
