Jumat, 24 Pebruari 2012, 08:39
ist |
“Walaupun Kerobokan Kelod negatif flu burung, namun protap pengendalian flu burung tetap kami terapkan untuk kewaspadaan dini. Selama sebulan kami akan terus melakukan penelusuran sampai ketemu sumber virus itu. Jadi nantinya sudah tidak ada kekhawatiran mengenai flu burung,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakanlut Badung I Gde Asrama, Kamis (23/2).
Asrama mengatakan pihaknya hari ini (Jumat, 24/2) akan menggelar spraying massal di Banjar Pengubengan Kangin Desa Kerobokan Kelod. Pihaknya melibatkan masyarakat setempat dengan didampingi satu tim yang terdiri dari delapan orang. Pada pelaksanaan ini disiapkan sebanyak 62 sprayer dengan 196 liter desinfektan.
“Nanti setelah lokasi dimaksud sudah selesai, akan kami lanjutkan seluruh banjar yang ada di Kerobokan Kelod. Kami sudah sampaikan kepada camat dan pihak kelurahan soal spraying massal ini. Jadi nanti sampai
tuntas sehingga tidak ada masalah flu burung,” tambah Asrama.
tuntas sehingga tidak ada masalah flu burung,” tambah Asrama.
Pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada warga setempat mengenai antisipasi flu burung. Selain itu dia berharap agar masyarakat tetap waspada terhadap virus flu burung. Dia mengimbau agar warga setempat tidak memasukkan atau mengeluarkan unggas ke wilayah lain selama sebulan ini. Hal ini agar lebih memudahkan identifikasi dan penelusuran terhadap kasus flu burung.
“Jangan ada keluar-masuk unggas selama satu bulan ini, karena sumber sampai sekarang belum ketemu. Jika terjadi gejala, misalnya ayam tiba-tiba mati, maka harus segera melapor, sehingga cepat dilakukan penanganan. Yang jelas selama satu bulan ini kami terus lakukan pengawasan,” tandas Asrama.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Badung dr Gde Putra Suteja menegaskan pihaknya sudah mengumpulkan semua pimpinan puskesmas di masing-masing wilayah Badung. Di masing-masing puskesmas sudah disediakan tamiflu dengan jumlah di atas 500 tablet. Hal ini sebagai langkah preventif terhadap kasus-kasus flu burung.
“Jika memang ada gejala panas, maka kami berharap masyarakat segera melaporkan dan meminta tamiflu. Di seluruh puskesmas sudah ada, dan tadi (kemarin) pihak puskesmas sudah kami kumpulkan,” jelas Suteja.
sumber : NusaBali