Headlines News :
Home » , » Butuh Rp 72 Triliun untuk Proyek Pelabuhan Benoa Bali

Butuh Rp 72 Triliun untuk Proyek Pelabuhan Benoa Bali

Perahu Yacht di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali
DENPASAR- Support dana untuk perbaikan Pelabuhan Benoa mencapai Rp 72 triliun. Jika pembangunan dan perbaikan peningkatannya selesai 2016, Pelabuhan Benoa bisa menampung kapal cruise besar, kapal yacht dan jenis kapal lainnya.

Wakil Gubernur Ketut Sudikerta menegaskan, tahun 2015 Pelabuhan Benoa akan ditingkatkan kondisi dan segala fasilitasnya oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pelindo III Pelabuhan Benoa.

“Saya berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang begitu kreatif dan inovatif untuk meng-create kemajuan pariwisata kita. Apalagi Bali ini kan tumpuan utama dari sektor pariwisata. Upaya dari kita meng-create destinasi dan menyiapkan fasilitas pelabuhannya,” ujar Sudikerta usai membuka ASEAN Next-Gen CSR Forum bersama Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani di Tanjung Benoa, Kamis (5/2).

“Kemarin kita sudah dirapatkan untuk sinkronisasi kegiatan itu agar betul-betul bisa ter-follow up,” jelasnya.

Penanganan dan pengembangan Pelabuhan Benoa nanti ada di pihak Pelindo. Namun demikian, konsep surat dari Menteri Perhubungan kemarin yang menjelaskan, dana yang diberikan kepada Pelindo itu, sudah teralokasi di Kementerian Perhubungan, sehingga harus ada sinkronisasi.

“Dana yang sudah dikonsepkan untuk perbaikan di Kementerian Perhubungan untuk perbaikan Benoa itu dirasionalisasi dan ditarik kembali. Kemudian dana untuk perbaikan Pelindo itu ada di Kementerian BUMN dengan support dana mencapai Rp 72 triliun,” terangnya.

Menurutnya usulan ini sudah disampaikannya kepada Menteri Perhubungan saat menghadiri rapat di Jakarta kemarin (2/2) dengan prioritas pembangunan Bandara Bali Utara, Pelabuhan Celukan Bawang, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padang Bai dan Pelabuhan Benoa.


“Itu sudah kita bahas juga agar itu disinkronisasikan,” kata Wagub lagi. Untuk lebih lanjut teknisnya berapa silakan tanyakan ke Pelindo,” katanya.

Izin Mandek di Pemkot Denpasar

Dihubungi terpisah Humas Pelindo III Pelabuhan Benoa Ali Sodikin mengatakan saat ini Rencana Induk Pembangunan (RIP) di Pelabuhan Benoa, proses perizinannya mandek di tangan pemerintah Kota Denpasar.

“Untuk pengembangan RIP saat ini informasi yang saya dengar terhenti di pemerintah Kota Denpasar. Pihak yang mengurus teknis perizinan adalah Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP),” jelas Ali.

Ali mengatakan, pihak Pelindo III sendiri saat ini tinggal menunggu persetujuan perizinannya untuk memulai pembangunan peningkatan fasilitas untuk kapal cruise, yacht dan terminal peti kemas.

“Kami ini sudah menyiapkan semuanya, tinggal masalah perizinan saja yang mandek. Karena kami pada prinsipnya taat azas dan taat hukum, kalau belum ada izin kami belum bergerak,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pengembangan Pelabuhan Benoa ke sejalan dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan sosial budaya dan adat setempat.

“Pengembangan kita siap, anggaran kami ada. Bahkan setiap tahun Pelindo III mampu memberikan deviden ke negara sebesar setengah triliun per tahun,” pungkasnya.





propinsibali.com_____
sumber : tribun
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen