 |
| Keluarga mengangkat peti jenazah Made Merry Fransisca ke mobil ambulans di RSUD Wangaya, Denpasar, Bali, Sabtu (30/5/2015) |
Pelaku Tabrak Lari yang Diduga Pelajar Kini Masih Buron
MANGUPURA - Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Badung, AKP I Nengah Subangsawan, memijit keningnya saat ditemui di kantornya, Sabtu (30/5/2015) sore.
Subangsawan tak habis pikir dengan maraknya kasus tabrak lari dan laka lantas yang merenggut korban jiwa di bulan Mei ini.
Kali ini kasus tabrak lari terjadi pada Made Merry Fransisca (15), seorang siswi SMPN 2 Kuta Utara di depan SDN 6 Dalung, Kelurahan Kerobokan, Kuta Utara, Bali.
Merry yang hendak pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor DK 3411 FJ, tanpa helm, dalam perjalanan diserempet pengendara sepeda motor dari arah yang sama.
Setelah diserempet, ia ditabrak mobil box dari arah yang sama, hingga menyebabkan Merry meninggal dunia.
Kini, penyerempet yang diduga pelajar sebuah sekolah di Kuta Utara dan pengemudi mobil box, menghilang.
Pihak kepolisian masih gencar melakukan pencarian.
Terkait pelaku yang diduga masih berstatus pelajar, Subangsawan mengatakan, pagi itu pihaknya langsung melakukan penelusuran ke SMAN 1 Kuta Utara, SMAN 2 Kuta Utara, dan sekolah lainnya di Kuta Utara.
Pihak kepolisian menanyakan apakah ada siswa yang tidak masuk sekolah saat itu, dan memeriksa apakah
ada kendaraan siswa yang teridentifikasi mengalami kecelakaan pagi itu.
Namun hasilnya nihil.
"Kami sudah mendatangi ke sekolah-sekolah di Kuta Utara. Tapi tidak ada indikasi. Saya berharap, masyarakat yang terlibat agar segera melapor, supaya kasus ini tidak membias," imbaunya.
Peristiwa ini menambah catatan tabrak lari di wilayah hukum Polres Badung.
Bulan ini, tercatat ada tiga kasus tabrak lari dan dua di antaranya merenggut korban jiwa.
Satu pelaku tabrak lari sudah menyerahkan diri.
Sementara dua di antaranya masih belum ditemukan.
Hal ini diluar dari prediksi program yang sedang dijalankan oleh kepolisian.
Bulan ini ada dua program yang dilakukan kepolisian guna menumbuhkan dan menyerukan sikap menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan berlalu lintas.
Yakni, Operasi Simpatik Agung 2015 dan Operasi Patuh Agung 2015, yang hingga saat ini masih berjalan.
Sub program yang dilakukan adalah membagikan helm SNI, sosialisasi keselamatan, dan sebagainya.
"Kadang dari pagi sampai malam saya masuk ke desa-desa di Badung untuk mensosialisasi ketertiban berlalu lintas. Saya berharap masyarakat mau bekerjasama. Tanpa peran masyarakat, kenyamanan berlalu lintas tentu akan sulit didapatkan," pungkasnya.
Dada dan Pipi Kiri Korban Tabrak Lari di Dalung Ditemukan Jejak Ban
DENPASAR – Pihak forensik RSUD Wangajaya telah melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Made Merry Fransisca (15), korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Dalung Permai, Kuta Utara, Badung, Bali, tepatnya di depan SD N 6 Dalung.
Dari hasil pemeriksaan luar menunjukkan, korban sudah dalam keadaan meninggal saat tiba di RSUD Wangaya.
Kondisi rahang dari korban diketahui sudah tidak simetris dan kondisi giginya tidak lagi utuh.
"Hasil pemeriksaan luar juga menunjukkan adanya jejak ban dari dada kiri hingga pipi kiri jenazah," terang Kasubag Humas dan Hukum RSUD Wangaya, AA Ngurah Swastika.
Pada dagu kiri korban juga ditemukan luka terbuka kurang lebih panjang 3 cm x 1 cm sedalam 1 cm.
Kedua mata korban lebam.
Rongga hidung, telinga, dan mulut mengeluarkan darah.
"Tempurung kepalanya juga mengeluarkan cairan," ujar Swastika.
Pihak kepolisian pun masih melakukan pencarian para tersangka tabrak lari.
sumber : tribun
