 |
| Sudikerta saat menanggapi keluhan Pak Ogah di PB3AS, Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, Minggu (12/7/2015). |
DENPASAR – Ada pemandangan berbeda di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Denpasar, Bali, Minggu (12/7/2015).
Ada ‘debat’ kecil yang terjadi di lapangan Renon tersebut.
Saat itu Wakil Gubernur, Ketut Sudikerta yang mengenakan baju, celana putih dan sepatu sport ini berbicara di atas podium.
Ia mengatakan apabila ada kerusakan jalan atau fasilitas umum lainnya, coba saja dari warga perbaiki dahulu.
"Barangkali mengambil beberapa sekop semen dan pasir, bisa lah ditembel sementara," ungkap Sudikerta di hadapan pengunjung PB3AS.
Lalu, Dede yang lebih sering dipanggil Pak Ogah, beranjak menuju podium.
Seperti minggu-minggu sebelumnya, ia kembali angkat bicara mengenai pelayanan publik di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Denpasar, Bali, Minggu (12/7/2015).
"Saya sudah 15 kali pak naik ke podium ini dan 5 kali ikut simakrama, tapi setiap hal yang saya keluhkan tidak didengar pemerintah," jelas Pak Ogah bernada sedikit lemas.
Ia mengaku sudah melakukan penembelan dengan semen di perempatan Jalan Taman Pancing, Jalan Glogor Indah pada bulan Januari dan Juni dan Jalan Enggano Gang 1.
"Tapi satu yang paling saya harapkan pak, tolong perbaiki jalan di Perempatan Jalan Taman Pancing, Pemogan. Keadaan jalannya sangat mengkhawatirkan," pinta Pak Ogah yang tadi pagi mengaku belum sempat tidur karena harus berada di Perempatan Taman Pancing.
Sesaat itu juga, Sudikerta yang sebelumnya duduk di jalan setapak depan podium langsung melangkah ke arah podium.
Sudikerta satu panggung dengan Pak Ogah.
"Baik pak, saya minta kontak hp Pak Ogah. Kemudian saya akan follow up ke bawah seusai rapat dengan stakeholder pariwisata Bali," tanggap Sudikerta.
Tak perlu berpikir panjang, nomor kontak Pak Ogah diminta oleh asisten Sudikerta.
Beberapa menit setelah Sudikerta beranjak dari podium, ada kabar bahwa Sudikerta akan langsung meninjau Perempatan Jalan Taman Pancing.
"Saya mau ke sana dulu, Pak Sudikerta katanya mau ke sana," sahut Pak Ogah buru-buru.
sumber : tribun
