Selasa, 15 Maret 2011 12:29 WIB
DENPASAR : Bencana gempa dan tsunami di Jepang, Jumat (11/3) pekan lalu, ternyata berdampak terhadap pariwisata di Bali. Saat ini, tercatat sedikitnya ada pembatalan 1.298 pembatalan penyewaan kamar di 38 hotel oleh turis asal Jepang.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Perry Markus, Selasa (15/3). "Jumlah pembatalan ini diperkirakan masih akan bertambah, karena ada satu hotel lagi di kawasan Nusa yang dikenal sebagai pemasok wisatawan Jepang terbesar di Bali belum terdata," jelas Perry.
Ia merinci 38 hotel di Kabupaten Badung yang didata selama dua hari itu, terdiri dari 20 hotel di Kuta, 9 di Tuban, 7 di Nusa Dua, dan 2 di Jimbaran. Yang terbanyak terjadi pembatalan di Kuta, yakni mencapai 1.151 kamar.
Perry mengaku bisa memaklumi adanya pembatalan tersebut akibat bencana tersebut. Bahkan PHRI Bali mengimbau kepada anggotanya agar membantu wisatawan Jepang bila mengalami kendala kepulangan ke negerinya.
"Kami dari PHRI mengimbau pihak hotel agar membantu tamu Jepang bila mengalami kesulitan pulang ke negaranya misalnya kehabisan bekal. Kami akan selalu koordinasi dengan pihak konsulat Jepang di Bali," ujar Perry. (RS/OL-04)
Hal ini diungkapkan Sekretaris Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Perry Markus, Selasa (15/3). "Jumlah pembatalan ini diperkirakan masih akan bertambah, karena ada satu hotel lagi di kawasan Nusa yang dikenal sebagai pemasok wisatawan Jepang terbesar di Bali belum terdata," jelas Perry.
Ia merinci 38 hotel di Kabupaten Badung yang didata selama dua hari itu, terdiri dari 20 hotel di Kuta, 9 di Tuban, 7 di Nusa Dua, dan 2 di Jimbaran. Yang terbanyak terjadi pembatalan di Kuta, yakni mencapai 1.151 kamar.
Perry mengaku bisa memaklumi adanya pembatalan tersebut akibat bencana tersebut. Bahkan PHRI Bali mengimbau kepada anggotanya agar membantu wisatawan Jepang bila mengalami kendala kepulangan ke negerinya.
"Kami dari PHRI mengimbau pihak hotel agar membantu tamu Jepang bila mengalami kesulitan pulang ke negaranya misalnya kehabisan bekal. Kami akan selalu koordinasi dengan pihak konsulat Jepang di Bali," ujar Perry. (RS/OL-04)
sumber : MICOM