Headlines News :
Home » » Luar Biasa.....Tunanetra Bali Pun Ketagihan Teknologi

Luar Biasa.....Tunanetra Bali Pun Ketagihan Teknologi

Rabu, 1/06/2011 09:09 WIB 

Jakarta - Pembaca, manfaat teknologi informasi (TI) ternyata tak hanya dirasakan oleh mereka yang berpenglihatan sempurna. Keberadaan komputer, internet, dan berbagai hal berbau TI lainnya bahkan telah berhasil membangkitkan gairah belajar tunanetra Indonesia. Tengok saja siswa-siswi tunanetra di Bali yang mengaku "ketagihan teknologi" dan telah menjadikan TI sebagai alat bantu sehari-hari!

Hal tersebut penulis rasakan saat berkunjung ke SLB/A Negeri Bali, Rabu 25/6/2011.

"Kalau murid-murid di sini sudah belajar komputer suka ketagihan, biasanya minta tambah jam belajar," ujar Suradi, salah seorang pengajar di sekolah tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan Fajar, instruktur komputer yang langsung menangani tunanetra dalam belajar komputer. "Mereka haus akan teknologi, jadi saya berusaha memberikan berbagai pelajaran yang berhubungan dengan komputer yang dapat langsung mereka manfaatkan," jelasnya.

Ayu, seorang siswi yang saat ini menjalani pendidikan inklusif di sebuah SMA di Bali merasa sangat terbantu dengan adanya teknologi asistif seperti komputer bicara, printer
Braille, atau alat perekam suara.

Saat penulis mengenalkan dan mendemonstrasikan voice recorder yang dapat merekam percakapan secara real-time, Ayu merespon dengan sangat antusias. "Alatnya kecil, jadi praktis dan bisa sangat membantu merekam pelajaran di kelas," ujarnya sambil meraba voice recorder milik penulis.

Siswa-siswi yang lain pun tak kalah semangatnya. Mereka mengaku senang menghabiskan waktu berjam-jam di laboratorium komputer yang di dalamnya terdapat lebih dari lima unit komputer bertenaga dual-core.

Hasilnya? Sebagian besar di antara mereka sudah memiliki akun Facebook dan cukup aktif mengelolanya, baik lewat komputer maupun ponsel.

Selain itu, mereka juga telah menguasai aplikasi perkantoran dasar seperti Microsoft Word dan Microsoft Excel, sehingga dapat mereka manfaatkan dalam proses belajar mengajar, khususnya mereka yang tertarik masuk sekolah inklusif, yang notabene sangat membutuhkan kedua aplikasi tersebut.

Berdasar pengalaman di atas, penulis beranggapan bahwa saat ini rekan-rekan tunanetra di Indonesia sudah mulai bangkit dan mengadopsi TI sebagai salah satu media substitusi fungsi penglihatan mereka yang hilang. Hal tersebut, boleh jadi, juga telah dilakukan sekolah luar biasa lain di Indonesia.

Dengan demikian, motivasi belajar tunanetra dapat ditumbuhkan bila lingkungan bersedia mengakomodasi kebutuhan mereka, minimal memperkenalkan penggunaan dan manfaat TI sebagai penunjang kehidupan tunanetra.

Jadi, TI harus dapat menjadi kawan yang mampu menstimulasi minat tunanetra, bukan lagi lawan yang susah untuk ditaklukkan atau dikuasai.

Bicara soal teknologi asistif tunanetra yang harganya masih selangit, memang hal tersebut adalah tantangan besar bagi kita. Namun, penulis yakin kalau kita mampu menyiasati hal tersebut -- misalnya menggunakan tape recorder atau voice recorder yang terjangkau harganya -- maka proses implementasi teknologi informasi bagi tunanetra dapat tetap berjalan.

Nah, jika tertarik, bolehlah mampir ke SLB/A Negeri Bali yang terletak di bilangan Serma Gede, Denpasar.



Dre@ming Post______
sumber : detik 
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen