Headlines News :
Home » » Krisis Air Bersih, Warga Mulai Antre

Krisis Air Bersih, Warga Mulai Antre

Sabtu, 5 Mei 2012, 08:39

antri air bersih - ist
MANGUPURA - Dampak terbakarnya panel induk listrik PDAM di TB 4 mulai dirasakan pelanggan air bersih. Sejumlah warga Perumahan Taman Griya Jimbaran mendatangi titik air yang masih mengalir dengan berbekal galon dan jerigen, Jumat (4/5).

Salah satu titik air yang masih mengalir berada di pos keamanan tepat di depan pintu masuk menuju area perumahan. Tak hanya dengan sekali angkut saja, beberapa warga bahkan datang berkali-kali guna memenuhi kebutuhan air bersih. Salah seorang warga yang ditemui sedang menunggu giliran, Rita, mengatakan kesulitan air bersih telah dirasakan sejak Kamis (3/5) sekitar pukul 11.00 Wita. Namun karena sebelumnya tidak mengetahui adanya titik pengambilan air gratis di kawasan perumahan, dirinya sempat membeli air isi ulang. Untuk kebutuhan dalam seharinya, Rita mengaku membutuhkan air bersih hingga 10 galon. “Satu galon itu harganya empat ribu pak,” katanya.

Kesulitan pasokan air bersih yang kabarnya maksimal akan membutuhkan waktu sepekan ini, Rita didampingi oleh Ibu Indra mengaku sangat dirugikan. Pasalnya walau pengambilan air tidak dipungut biaya, dirinya rugi dalam hal pengangkutannya. “Kalau bolak-balik terus untuk angkut air seperti ini kan saya rugi. Selain rugi
waktu saya juga rugi bahan bakar kendaraan,” ucapnya.

Rita sangat berharap, pihak PDAM yang masih berkonsesi dengan PT Tirtaartha Buanamulia (PT TB), bertanggung jawab atas keadaan ini walaupun hal ini adalah sebuah musibah. “Kalau telat bayar, petugas cepat sekali kasih peringatan. Tapi kalau seperti ini (air macet), lama sekali ada perbaikan,” kata Rita.

Dalam hal ini Rita sangat berharap nantinya ada solusi yang pasti bagi warga. Paling tidak disediakan mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih kepada warga. Sementara itu Luh Adri, asal Bangli, pemilik laundry di Nuansa Kori Timur, mengatakan usahanya telah dua hari tutup. Pelanggan komplain atas kejadian ini. Bahkan ada pelanggan yang minta pakaiannya kembali mesti belum dicuci.

Dipantau di lokasi sekitar pukul 18.00 Wita, warga semakin banyak mengantre. Di lokasi juga tersebar surat permakluman dari PT TB atas peristiwa yang telah terjadi. General Manager PT TB Daniel J Fony mengatakan, hingga saat ini hal yang mampu dilakukan PT TB adalah mensuplai air kepada warga dengan empat buah mobil tangki. Namun sayangnya empat mobil tangki yang mendistribusikan air secara berkeliling ini dirasa belum cukup untuk melayani seluruh pelanggan. “Jika ada yang mau mencari air kami persilakan datang ke kantor PT TB yang ada di Kedonganan. Kami akan berikan air gratis tanpa ada syarat apapun. Bahkan, jika ada warga yang punya mobil tangki, kami juga akan berikan,” ucapnya.

Daniel J Fony juga mengatakan, dalam hal ini dirinya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. “Saya akan berusaha secepatnya memperbaiki keadaan ini. Sebelum satu minggu harus tuntas,” katanya. Sementara itu, Anita yang sedang mengambil air di kantor PT TB Kedonganan mengungkapkan dalam sehari dirinya butuh dua hingga tiga jerigen air untuk memenuhi kebutuhannya. “Tapi setiap mandi harus irit, paling tiga gayung saja. Dengan air seadanya ini, saya sampai tidak nyuci,” ungkapnya.

Kepala Lingkungan Taman Griya Ketut Sudiarsa sengaja membebaskan warga untuk mengambil air dari water meter. “Kasihan warga kami, sehingga kami bebaskan warga mendapatkan air dari water meter,” ujar Ketut Sudiarsa yang akrab dipanggil Tut Beloh. Menurut Tut Beloh, di Lingkungan Taman Griya yang memiliki warga 1.200 orang, terdapat 2 titik sumber air yakni di depan pos keamanan dan balai banjar. Sejak matinya aliran air, sumber air dibebaskan. “Atas kondisi ini, kami meminta kompensasi dari PDAM agar pembayaran bulanan berikutnya, bisa digratiskan atau diloskan. Ini semua demi warga,” ujarnya seperti dilansir dari beritadewata. 

sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen