Senin, 9 Juli 2012, 10:19
MANGUPURA - Hari terakhir pelaksanaan Legian Beach Festival, Minggu (8/7), di Pantai Legian 
‘berkeliaran’ 25 ekor kucit (anak babi). Kucit-kucit tersebut sengaja dilepas oleh panitia, untuk meramaikan LBF dalam lomba tangkap kucit (piglet catching competition). Puluhan pengunjung dan warga pantai berduyun-duyun mendekat untuk turut menangkap babi ini di kawasan pantai yang tidak jauh dari kantor Pengelola Pantai Desa Adat Legian (PPDAL).
‘berkeliaran’ 25 ekor kucit (anak babi). Kucit-kucit tersebut sengaja dilepas oleh panitia, untuk meramaikan LBF dalam lomba tangkap kucit (piglet catching competition). Puluhan pengunjung dan warga pantai berduyun-duyun mendekat untuk turut menangkap babi ini di kawasan pantai yang tidak jauh dari kantor Pengelola Pantai Desa Adat Legian (PPDAL).Wisatawan manca negara juga ikut andil dalam kompetisi ini. Walau awalnya beberapa turis ini tampak malu-malu untuk mendaftarkan diri, ternyata setelah dibujuk langsung oleh Ketua Panitia LBF Drs Nyoman Sarjana, mereka tampak bersemangat. Apalagi saat dikabarkan babi yang sudah ditangkap, dapat langsung dibawa pulang.
Di lokasi kegiatan, 25 babi yang diperebutkan secara bergantian langsung ‘disergap’ oleh para turis ini. Bahkan, turis-turis ini rela berebut mempertahankan tangkapannya ketika satu babi ditangkap secara bersamaan. Mereka pun harus berguling-guling di atas pasir. Uniknya, setelah babi ini ditangkap, para turis tidak langsung membawanya pulang. Namun malah langsung menjual hasil tangkapannya kepada warga lokal yang menginginkan. Salah satunya yakni babi tangkapan wisman asal Roma, Italia, Qascal, yang berhasil menjual seharga 200 ribu rupiah. “Ini sangat melelahkan, tapi menyenangkan,” kata Qascal yang mengaku
telah lama tinggal di Sydney, Australia.
telah lama tinggal di Sydney, Australia.
Perebutan babi lebih tegang ketika giliran warga lokal. Pasalnya, perebutan hanya beberapa ekor babi ini diikuti langsung oleh puluhan warga. Tak ayal, perebutan dan tarik-tarikan babi menjadi lebih sengit.
Sarjana yang secara langsung memandu jalannya kompetisi mengatakan, kompetisi menangkap babi ini adalah yang pertama kali digelar dalam memeriahkan LBF. Dilihat antusiasme pengunjung yang menyaksikan, Sarjana bahkan merasa kompetisi ini layak menjadi acara tetap dalam LBF selanjutnya. “Ini sangat menyenangkan, tamu-tamu sangat antusias. Untuk LBF selanjutnya, saya rasa ini perlu dipertahankan. Tapi semasih ada sponsornya,” katanya seraya menuturkan 25 kucit ini merupakan sumbangan dari Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta.
sumber : NUSABALI
