MANGUPURA - Jadwal buka-tutup Bandara Internasional Ngurah Rai selama gelaran KTT APEC, berubah. Pihak bandara mengaku perubahan yang terkesan mendadak ini tidak ada kaitannya dengan batalnya Presiden Amerika Serikat Barack Obama menghadiri KTT APEC. Di sisi yang lain, pihak bandara meminta seluruh maskapai agar menyesuaikan dengan jadwal penutupan bandara yang baru.
Kepala Humas Bandara Internasional Ngurah Rai Alfansyah, mengatakan, ada perubahan jadwal penutupan bandara selama para pemimpin negara peserta KTT APEC tiba di Bali. “Ada perubahan pada tanggal 5 dan 7 Oktober. Istilahnya ekspektif delay, artinya kalau pada tanggal tersebut tidak ada pesawat kenegaraan yang tiba, pesawat komersial bisa terbang seperti biasa,” jelasnya, Jumat (4/10) petang. Untuk tanggal 6 Oktober, penutupan bandara masih jadwal semula yakni mulai pukul 10.00 sampai 20.00 Wita. Sedangkan untuk tanggal 8 Oktober, penutupan bandara yang semula dijadwalkan mulai pukul 10.00 sampai 20.00 Wita, kini berubah menjadi mulai pukul 13.00 sampai pukul 20.00 Wita. Demikian pula untuk tanggal 9 Oktober, semula dijadwalkan pada pukul 10.00 sampai 16.00 Wita, berubah menjadi pukul 07.00 sampai 14.00 Wita. Alfansyah mengaku, telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada masing-masing maskapai mengenai perubahan jadwal buka-tutup bandara. Pihaknya juga mengimbau agar setiap maskapai menyusun ulang jadwal penerbangan.
“Kami telah meminta kepada pihak maskapai untuk menyusun ulang jadwal penerbangannya dengan jadwal penutupan bandara yang baru. Kami juga meminta agar masing-masing maskapai menyampaikan hal ini kepada para calon penumpang,” paparnya. Apakah perubahan jadwal ini ada kaitannya dengan batalnya Presiden Amerika Serikat Barack Obama menghadiri KTT APEC? Alfansyah hanya menjawab singkat. “Tidak ada.” Sebelumnya diberitakan, pesawat komersial dan pesawat carteran delegasi APEC hanya boleh ngedrop (menurunkan) penumpang di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kuta. Untuk sementara, pesawat-pesawat ini diparkir di sejumlah bandara, yakni di Surabaya, Makassar, Solo, Balikpapan, Lombok, Kupang. “Jadi pesawat komersial maupun pesawat delegasi CEO hanya boleh ngedrop penumpang, setelah itu parkir di bandara lain. Yang boleh parkir di sini (di Bandara Ngurah Rai) hanya pesawat para pemimpin negara. Ada sekitar 21 pesawat,” ujar Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Yuli Sudoso Hastono, ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (2/9).
Daya tampung bandara memadai untuk 21 pesawat kepala negara? Menurut Hastono, kapasitas apron atau parkir pesawat saat ini bisa menampung 38 pesawat, baik apron yang ada di utara maupun selatan. “Jadi menampung untuk pesawat para leaders (para kepala negara),” tegasnya. Dikatakan, dari 21 pesawat para kepala negara, tujuh di antaranya adalah pesawat Boeing 747. Sisanya termasuk pesawat sedang, yakni pesawat milik Amerika Serikat, Korea, Rusia, China, Brunei Darussalam. Hastoyo mengungkapkan, untuk delegasi AS, pesawat yang akan datang jumlahnya tiga unit. Untuk sementara, bandara pun akan diberlakukan buka tutup selama kedatangan para kepala negara. Sebagai gantinya, pesawat-pesawat komersial akan diganti jadwalnya pada waktu malam hari. Rencananya penutupan bandara akan dilakukan pada 5–9 Oktober nanti kecuali 7 Oktober.
Obama Absen, Pengamanan Tak Berubah
Nusa Dua - Panitia Nasional Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) menyatakan pembatalan kehadiran Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak akan mempengaruhi pengaturan pengamanan selama berlangsungnya konferensi tersebut.
"Tak ada perubahan pengaturan pengamanan selama KTT APEC pasca pembatalan kehadiran Obama," kata Wakil Ketua Panitia Nasional Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC), Chairul Tanjung saat memberikan keterangan persnya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat.
Menurut dia, prosedur pengamanan akan tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah diagendakan sebelumnya.
Pengamanan sesuai dengan standar prosedur keamanan kepala negara akan diberlakukan sama antara pemimpin satu dengan lainnya.
sumber : NusaBali, Antara Bali