Denpasar - Prosesi upacara Ida Batara Turun Kabeh yang puncaknya berlangsung 19 Maret mendatang, akan diawali dengan upacara Tawur Tabuh Gentuh, Jumat (4/3) pagi ini. Upacaranya akan dilaksanakan di Bencingah Agung, depan Wantilan Kesari Warmadewa, kawasan barat daya Pura Besakih. Upacara Tawur Tabuh Gentuh ini, kata Ketua Panitia Karya Wayan Gunatra dan Ketua Seksi Upacara Gusti Mangku Jana, Kamis (3/3) kemarin, akan di-puput empat sulinggih. Untuk di Bale Gajah atau Penataran Agung Besakih persembahyangan dipimpin Ida Peranda Wayahan Manuaba dari Geria Buruan, Gianyar. Sedangkan tiga sulinggih yang dalam kapasitasnya selaku Ida Peranda Shiva, Budha dan Bujangga muput di areal tawur di Bencingan Agung.
Ketiga sulinggih itu yakni Ida Peranda Gede Abah dari Geria Bungaya, Karangasem; Ida Peranda Wayan Dwija Nugraha dari Geria Budakeling, Karangasem dan Ida Rsi Bujangga Hari Dantam, Geria Tumbak Bayuh, Badung.
Pada kesempatan yang sama, kata Gusti Mangku Jana, sebanyak 40 warga yang dipimpin Jero Mangku Badra akan mengaturkan tawur di puncak Gunung Agung. Perjalanan ke puncak kepundan gunung tertinggi di Bali itu melewati Pura Pasar Agung, Sebudi, Selat, Karangasem. Banyak upakara yang dipersembahkan termasuk wewalungan kerbau juga akan dibawa menuju pucak gunung yang meletus tahun 1963 itu.
Para bakta akan naik pada pagi hari. Sebelumnya, segenap upakara termasuk wewalungan di-prayascita dulu di Pura Besakih. ''Upacara prayascita akan dilakukan sepagi mungkin sehingga para pangayah yang hendak mendaki tidak terlalu bermasalah dengan cuaca panas,'' tambah Gusti Mangku Jana.
Terkait aturan kerbau, hingga saat ini sudah ada enam ekor yang disumbangkan para umat se-dharma. ''Dengan demikian panitia masih kekurangan satu kerbau suci alias kerbau biasa tidak maules namun berjenis kelamin jantan,'' kata Wayan Gunatra. (kmb11)
sumber : Bali Post
