Headlines News :
Home » , » Pavingisasi di Kedonganan Tak Merata

Pavingisasi di Kedonganan Tak Merata

Kedonganan ditetapkan sebagai kawasan minapolitan yang memiliki sentra-sentra produksi dan perdagangan komoditas kelautan dan perikanan. Namun kampungnya para nelayan ini tampaknya masih memerlukan penataan, sebab infrastruktur jalan di seputaran sentra pasar ikan tradisional masih becek dan berlubang di sana-sini. Kondisi ini akan semakin parah kala Kedonganan diguyur hujan.
MANGUPURA - Kedonganan ditetapkan sebagai kawasan minapolitan yang memiliki sentra-sentra produksi dan perdagangan komoditas kelautan dan perikanan. Namun kampungnya para nelayan ini tampaknya masih memerlukan penataan, sebab infrastruktur jalan di seputaran sentra pasar ikan tradisional masih becek dan berlubang di sana-sini. Kondisi ini akan semakin parah kala Kedonganan diguyur hujan.

Pantauan di lapangan, Minggu (12/1), kondisi jalan yang rusak terlihat paling parah di belakang pasar ikan atau dekat pintu masuk dari sebelah selatan menuju Koperasi Unit Desa Mina Segara Kedonganan. Bahkan, jalan sepanjang sekitar 100 meter ini belum diaspal. Selain berlubang dan bergelombang, di beberapa titik jalan yang saban hari dilalui kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat ini tergenang air. Jalan ini akan semakin terlihat becek kala diguyur hujan. Dengan kondisi jalan yang becek dan licin, pengendara motor rawan terjatuh. Walaupun kampung nelayan Kedonganan telah ditetapkan sebagai kawasan minapolitan, rusaknya jalan merupakan segelintir persoalan yang terlihat di permukaan. Persoalan lainnya mengenai sampah yang masih berserakan di mana-mana. Bahkan tumpukan sampah yang berjarak tak jauh di utara SPDN Kedonganan, kerap menebarkan bau anyir. Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (Disnakanlut) Kabupaten Badung I Made Badra, mengaku penataan Kedonganan sebagai kawasan minapolitan di Badung, masih terus berlanjut hingga tahun 2015.

Sayangnya, pavingisasi baru direncanakan tahun depan karena di 2014 ini Kedonganan telah digelontor dana dari pemerintah pusat untuk pembangunan break water atau pemecah ombak. “Tahun ini kita dapat Rp 20 miliar untuk pembangunan break water. Dan tahun ini juga kita dapat bantuan Rp 2,3 miliar lagi untuk pembangunan pabrik es di sana. Kemudian direncanakan pula akan dibangun pengelolaan limbah, baru tahun depan jalannya dipaving semua,” jelas Badra. Pihaknya memang tidak menampik kalau kawasan Kedonganan masih perlu panataan lanjutan sebelum nanti tahun 2015 siap jadi percontohan kawasan minapolitan di Bali. Untuk itu, sambil berjalannya waktu, lanjut Badra, pihaknya akan menyiapkan detailed engineering design (DED) untuk sejumlah proyek yang nanti akan dibangun di sana seperti gapura, dan yang lainnya.

Apakah jalan yang rusak di belakang pasar ikan tradisional itu akan dibiarkan begitu saja? “Itu sebenarnya adalah pasar ikan tradisional milik perorangan. Tapi kami di pemerintah tetap akan mengupayakan melakukan penataan di seluruh kawasan Kedonganan, agar ditetapkannya Kedonganan sebagai kawasan minapolitan sudah benar-benar terwujud di tahun 2015 mendatang dan bisa jadi percontohan khusus di wilayah Bali,” harapnya.


sumber : NusaBali 
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen