Headlines News :
Home » , , , , » Selesai Bermain Footsal, Pick Up Terguling, 5 Tewas, 11 Luka

Selesai Bermain Footsal, Pick Up Terguling, 5 Tewas, 11 Luka

Informasi di kapangan, kecelakaan maut yang terjadi di tikutan sekitar 250 meter sebelah utara Simpang Jalan Bypass Ngurah Rai-Jalan Kampus Unud Jimbaran, Sabtu malam pukul 22.30 Wita, diduga terjadi karena pengemudi mobil Pick Up Gran Max DK 9637 FL, Barbara, kurang hari-hati saat mencoba nyalip taksi yang berada di depannya. Menyalip dalam kecepatan tinggi dari kiri ke kanan, mobil Pick Up Gran Max yang berisi 17 orang termasuk sopir kehilangan kendali, sehingga oleng dan akhirnya terguling. Sebelum terguling, mobil maut ini sempat menabrak beberapa pohon perindang jalan.Gbr Ist
MANGUPURA - Sebuah mobil Pick Up Gran Max yang mengangkut 17 orang seusai main futsal terguling di Jalan Bypass Ngurah Rai kawasan Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (30/8) malam. Akibat kecelakaan maut yang terjadi pukul 22.30 Wita tersebut, 5 orang tewas mengenaskan, sedangkan 11 korban lagi terluka hingga dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Mobil Pick Up yang terguling tepat di sebelah utara Simpang Jalan Bypass Ngurah Rai-Jalan Kampus Unud, Jimbaran, malam itu adalah Daihatsu Gran Max DK 9637 FL. Mobil naas yang dikemudikan sopir Barbara ini melaju kencang dari arah utara saat musibah malam itu. Seluruh 5 korban tewas dan 11 korban terluka yang diangkut mobil Gran Max naas itu adalah buruh proyek Hotel Ayana di Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.

Para buruh proyek korban lakalantas iini malam itu baru pulang dari main futsal. Lima korban tewas mengenaskan di lokasi TKP masing-masing Wiyoto, 31 (buruh proyek asal Banyuwangi, Jawa Timur), Junaidi, 27 (buruh proyek asal Banyuwangi, Jawa Timur), Agus Salim, 28 (buruh proyek asal Banyuwangi, Jawa Timur), Moh Rofiq, 25 (buruh proyek asal Banyuwangi, Jawa Timur), dan Ade Muhamad Imron, 29 (buruh proyek asal Bogor, Jawa Barat). Kelima buruh proyek yang tewas ini rata-rata mengalami cedera kepala berat, sedrta luka lecet di bagian tangan dan kaki.

Sedangkan 11 korban terluka adalah I Ketut Serta, 43 (buruh proyek asal Tabanan, Bali), Soleh, 43 (buruh proyek asal Bogor, Jabar), Iwan krisnawanto, 31(buruh proyek asal Banyuwangi, Jawa Timur), Bagus Sukardiono, 26 (buruh proyek asal Banyuwangi, Jawa Timur), Yosi Hermawanto, 31 (buruh proyek asal Purwerejo, Jawa Tengah), Ade Adriansah, 31 (buruh proyek asal Bogor, Jabar), Kusnali, 32 (buruh proyek asal Jakarta), Edi santoso, 29 (buruh proyek asal Banyuwangi, Jawa Timur), Muh Amin Gozali, 31 (buruh proyek asal Lumajang, Jawa Timur), Alvin Dwi Saputra, 34 (buruh proyek asal Banyuwangi, Jawa Timur), dan Dwi Oky Setiaji, 30 (buruh proyek asal Purwerejo, Jateng).

Sebaliknya, sopir Barbara, asal Nusa Tenggara Timur (NTT) selamat dari maut. Sopir maut ini diduga tanpa mengalami luka parah. Soalnya, setelah mobilnya menabrak beberapa pohon, sebelum kemudian oleng dan akhirnya terguling, sopir maut ini justru kabur dari lokasi.

Informasi di kapangan, kecelakaan maut yang terjadi di tikutan sekitar 250 meter sebelah utara Simpang Jalan Bypass Ngurah Rai-Jalan Kampus Unud Jimbaran, Sabtu malam pukul 22.30 Wita, diduga terjadi karena pengemudi mobil Pick Up Gran Max DK 9637 FL, Barbara, kurang hari-hati saat mencoba nyalip taksi yang berada di depannya. Menyalip dalam kecepatan tinggi dari kiri ke kanan, mobil Pick Up Gran Max yang berisi 17 orang termasuk sopir kehilangan kendali, sehingga oleng dan akhirnya terguling. Sebelum terguling, mobil maut ini sempat menabrak beberapa pohon perindang jalan.

Kecelakaan maut malam itu tebilang sangat mengerikan. Sebab, 14 penumpang yang berada di bak mobil Pick Up langsung terlempar ke aspal. Bahkan, beberapa di antara mereka tergencet di dalam mobil yang sudah dalam posisi miring. Akibatnya, 5 korban langsung tewas di lokasi TKP dalam kondisi luka berat. Sedangkan 11 korban lainnya menderita luka serius, hingga dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar untuk menjalani perawatran intensif. Lima (5) korban tewas juga dibawa ke Instalasi Jenazah RS Sanglah untuk pemeriksaan medis. “Sedangkan pengemudi mobil Pick Up Gran Max, Barbara (asal Nusa Tenggara Timur/NTT) melarikan diri,” jelas Kasat Lantas Polresta Denpasar, Kompol I Nyoman Nuryana, Minggu (31/8).

Nyoman Nuryana menyatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi dan hasil olah TKP, pengemudi mobil Pick Up Gran Max DK 9637 FL, Barbara, tidak hari-hati nyetir di jalan. Mobil yang dikemudikannya diduga dalam kecepatan tinggi saat salip taksi dari kiri ke kanan, hingga kehilangan kendali. “Nekat nyalip taksi di depannya dari arah kiri ke kanan dalam kecepatan tinggi, lalu hilang kendali hingga mobilnya nabrajk pohon dan terguling,” jelas Nyoman Nuryana. “Anggota hingga saat ini masih mencari pengemudi mobil Pick Up yang kabur usai kejadian itu (Barbara),” lanjutnya.

Sementara, seorang saksi mata yang tinggal sekitar 200 meter dari lokasi TKP, Bu Tenar, memberikan keterangan berbeda. Bu Tenar mengatakan, malam itu sekitar pukul 22.30 Wita, dirinya mendengar suara benturan sangat keras. Tidak berselang lama, dia mendengar teriakan minta tolong dari lokasi kejadian. Saksi Bu Tenar pun mendatangi lokasi TKP. Saat tiba di lokasi TKP, dia melihat belasan orang tergeletak di jalan dan trotoar sambil bersimbah darah. Sedangkan sebuah mobil Pick Up Gran Max terlihat sudah terguling dalam posisi miring. Selain itu, saksi Bu Tenar juga melihat motor dengan korban luka-luka tergeletak di sebelahnya.

“Waktu itu (Sabtu malam) ada cewek minta tolong dan di sebelahnya terdapat motor dan orang terkapar. Tidak jauh dari sana juga ada belasan orang berdarah yang tergeletak di jalan,” jelas Bu Tenar.

Sementara itu, hingga Minggu kemarin tiga dari lima jasad korban tewas lakalantas masih dititip di Instalasi Jenazah RS Sanglah, yakni Wiyoto (asal Banyuwangi), Junaidi (asal Banyuwangi), dan Ade Muhamad Imron (asal Bogor). Sedangkan dua jenazah lagi telah diambil keluarganya.

Data yang diperoleh NusaBali di RS Sanglah, Minggu kemarin, dua jenazah yang telah diambil keluarganya masing-masing Moh Rofiq dan Agus Salim. Kedua jenazah diambil keluarga untuk dibawa pulang daerah asalnya di Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi buat dimakamkan.



sumber : NusaBali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen