 |
| Sejumlah petugas mengangkut minuman keras yang diduga dioplos ke truk Sabhara di Diskotik Sky Garden, Legian Kuta, Badung, Selasa (2/6/2015). |
MANGUPURA - Belasan karyawan Sky Garden hanya bisa menyangga dagu sembari melihat polisi mengangkut minuman keras (miras) milik diskotik yang terletak di Jalan Legian No 61 Kuta, Badung, Bali, Selasa (2/6/2015) siang.
Kepolisian menyita hampir satu truk minuman yang diduga oplosan tersebut .
Petugas peracik minuman pun tampak pasrah menyaksikan semua racikan minuman dasar seperti jus buah dan Gillbey's diangkut ke truk Sabhara.
Sementara pegawai bartender dan pelayan restoran hanya bisa melihat dari tempat duduk di pos keamanan.
Menurut seorang bartender yang meminta namanya tak ditulis, dirinya tidak mengetahui apakah bahan yang dicampur atau dioplos yang disita petugas.
Ia mengaku hanya mendapatkan bahan minuman jadi dengan citarasa buah yang tercampur dengan wisky.
"Kalau proses pencampurannya sudah lama, sejak saya sebelum kerja juga sudah ada. Tapi saya hanya di luar (bartender) jadi saya tidak tahu apa saja bahan yang dipakai. Tapi kalau dikecap seperti rasa wisky gitu," jelasnya
Wakil Ketua Satgas Operasi Antik Agung Polda Bali, Kompol Nyoman Sebudi, pihak kepolisian mendapati laporan adanya proses pengoplosan miras di Sky Garden.
Selanjutnya, petugas melakukan pengecekan dan akhirnya mendapati sejumlah minuman di botol, jerigen, dan drum.
Dalam penggerebekan bersama petugas Sabhara, pihak kepolisian berhasil menyita puluhan botol dan jerigen minuman.
Bahkan, minuman yang diduga sudah dioplos, masih tersimpan di dalam dua drum.
Dari pantauan, di lorong sepanjang kurang lebih 50 meter ini, petugas mengambil botol-botol minuman di ruang belakang tempat pengoplosan minuman.
Jalan satu-satunya menuju ruang belakang tersebut dijaga ketat oleh dua satpam.
Alhasil, yang berhasil masuk hanyalah petugas kepolisian yang membawa mobil pikup Sabhara.
"Kita di bawah perintah Kapolda Bali mendapati laporan akan adanya kegiatan pengoplosan minuman keras. Selanjutnya petugas mendalami dan ternyata memang ada bukti dan kita sudah amankan. Intinya ada kegiatan pengoplosan minuman di sini (Sky Garden). Mungkin selanjutnya bisa dijelaskan Kabid Humas di markas (Polda Bali)," jelas Sebudi.
Sementara itu saat dikonfirmasi, pihak Sky Garden membantah adanya pengoplosan minuman.
Menurut Sky Operation Management, Erna, pihaknya menjamin dan memastikan tidak ada alkohol medis.
Erna menjelaskan, pengoplosan yang dimaksud petugas adalah pencampuran minuman wisky merek Gillbey's dengan jus buah.
Bahkan, Erna mempertegas, jika publik dan petugas tidak percaya, pihak Sky Garden meminta pemeriksaan di Laboratorium Forensik Polda Bali.
"Menurut kami ini hanya persaingan bisnis dunia malam yang tidak sehat. Itu (pengoplosan) hanya proses pencampuran jus buah dan wisky, jadi bukan oplosan alkohol terlarang. Jadi istilahnya itu kita campur dan aduk dengan takaran tertentu, setelah dicampur, minuman dimasukkan ke jerigen 12 kg. Selanjutnya diantar ke delapan bar yang ada," jelasnya.
Selain itu, karena kunjungan wisatawan mancanegara yang menikmati dunia malam cukup besar, maka guna mempercepat pencampuran, manajemen membagi beberapa bagian.
"Kunjungan wisman di Sky Garden itu rata-rata 500 sampai 1.000 per hari. Wisman itu enggan menunggu lama, apalagi minuman yang dicampur itu hanya minuman promo. Beli satu, dua, atau tiga harganya beda, semakin banyak pesanan minuman, maka harganya semakin murah," ujarnya.
sumber : tribun
