Headlines News :
Home » , , » Gunung Raung "Menggeliat" Bandara Tutup, Terminal Padat Penumpang

Gunung Raung "Menggeliat" Bandara Tutup, Terminal Padat Penumpang

“Bisa terlambat saya sampai rumah. Ya, terpaksa cancel naik pesawat. Darat alternatif yang paling memungkinkan sebelum nanti kehabisan tiket,” ucapnya. Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Ubung AA Eka Putra membenarkan, jika terjadi lonjakan yang cukup signifikan setelah ada kabar bandara ditutup. Ia memperkirakan kemarin (Kamis, 9/7) dengan Jumat kemarin, terjadi kenaikan penumpang 9 sampai 12 persen. “Ini peningkatannya cukup signifikan jika dibandingkan dengan hari biasa. Tadi pagi saja, beberapa rombongan dari bandara akhirnya memesan tiket di sini,” ucapnya. Arus penumpang mudik, menurut Eka Putra diperkirakan akan mengalami lonjakan cukup tinggi hingga Senin (13/7) mendatang. “Perkiraan kami, hari Senin akan sangat padat. Sebab berdasar data kami, hampir setiap hari terjadi lonjakan penumpang,” ujarnya. Eka Putra menyebutkan, saat ini rata-rata penumpang yang menggunakan jalur mudik darat lebih banyak mendominasi daerah tujuan Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Intensitas untuk penumpang Jawa Tengah dan Jawa Barat memang kami akui cukup padat. Sejak dimulainya mudik pun, dua daerah tersebut paling banyak,” katanya. Gbr Ist
DENPASAR - Dampak erupsi Gunung Raung mengharuskan pihak Bandara Ngurah Rai membatalkan penerbangan internasional maupun domestik mulai Jumat (10/7). Akibatnya, sebagian dari penumpang beralih ke jalur darat untuk bisa ke luar Bali.

Terminal Ubung yang awalnya diprediksi akan mengalami penurunan jumlah penumpang, seketika diserbu penumpang. Pantauan di lapangan, sejak pagi sekitar pukul 08.00 Wita suasana Terminal Ubung tampak sepi. Kursi-kursi penumpang, loket pembelian tiket, dan kendaraan tampak lengang. Namun mulai siang, tepatnya ketika bandara resmi ditutup, penumpang mulai memadati Terminal Ubung. Tak hanya penumpang domestik, wisatawan manca negara pun ikut berlomba-lomba mendapatkan tiket bus untuk kemudian menyeberang ke Banyuwangi. Salah seorang penumpang yang gagal terbang, Mahyulis, 52, warga asli Jakarta yang berencana akan mudik, sangat kecewa dengan penundaan keberangkatan. Masyulis yang sedari subuh menunggu di Bandara Ngurah Rai, awalnya dibuat gelisah dengan penundaan penerbangan hingga pukul 10.00 Wita. Namun akhirnya kekecewaannya memuncak setelah penerbangan ditutup. Tak banyak yang bisa ia perbuat, sebab bekalnya selama liburan di Bali semakin menipis. Belum lagi uang tiket yang seharusnya diganti senilai Rp 680 ribu oleh maskapai penerbangan, belum bisa dicairkan saat itu. “Informasinya tidak akan ada penerbangan sama sekali hari ini (Jumat kemarin), bahkan sampai hari Minggu. Senin kemungkinan baru ada,” ujarnya saat ditemui saat mengantre tiket di loket Terminal Ubung.

Namun Masyulis dan rombongannya harus kecewa lagi karena sampai di Terminal Ubung dirinya beserta rombongan tidak mendapatkan tiket langsung menuju Jakarta karena tiket habis. Masyulis hanya bisa membeli tiket tujuan Surabaya terlebih dahulu. “Harus pulang ke Jakarta hari ini juga, jadi mau nggak mau harus ke sini (Terminal Ubung), namun sampai sini kami malah tidak dapat tiket jurusan ke Jakarta. Jadi kami beli tiket yang jurusan ke Surabaya dulu, nanti sampai di sana baru beli tiket yang ke Jakarta,” ucapnya.

Salah seorang penumpang lainnya adalah, Erni, 29, yang rencananya mudik dengan pesawat juga akhirnya batal, setelah mendapat kabar dari Bandara Ngurah Rai bahwa keberangkatan ke Surabaya tidak dilayani. “Bisa terlambat saya sampai rumah. Ya, terpaksa cancel naik pesawat. Darat alternatif yang paling memungkinkan sebelum nanti kehabisan tiket,” ucapnya. Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Ubung AA Eka Putra membenarkan, jika terjadi lonjakan yang cukup signifikan setelah ada kabar bandara ditutup. Ia memperkirakan kemarin (Kamis, 9/7) dengan Jumat kemarin, terjadi kenaikan penumpang 9 sampai 12 persen. “Ini peningkatannya cukup signifikan jika dibandingkan dengan hari biasa. Tadi pagi saja, beberapa rombongan dari bandara akhirnya memesan tiket di sini,” ucapnya. Arus penumpang mudik, menurut Eka Putra diperkirakan akan mengalami lonjakan cukup tinggi hingga Senin (13/7) mendatang. “Perkiraan kami, hari Senin akan sangat padat. Sebab berdasar data kami, hampir setiap hari terjadi lonjakan penumpang,” ujarnya. Eka Putra menyebutkan, saat ini rata-rata penumpang yang menggunakan jalur mudik darat lebih banyak mendominasi daerah tujuan Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Intensitas untuk penumpang Jawa Tengah dan Jawa Barat memang kami akui cukup padat. Sejak dimulainya mudik pun, dua daerah tersebut paling banyak,” katanya. Di hari yang sama, di Terminal Ubung juga berlangsung pemeriksaan kesehatan sopir bus yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali bekerja sama dengan tim Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali, dan Puskesmas II Denpasar Utara. Sedikitnya, disiapkan 100 gelas urine bagi pengemudi yang melakukan tes kesehatan, untuk tes yang berlangsung hingga Sabtu (11/7) hari ini. Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ayu Rai Andayani mengatakan pelayanan ini dilakukan secara terpadu yang diperuntukkan bagi pengemudi. “Kami membagi dua pos, ada pos pelayanan penyakit tidak menular untuk pengemudi, dan pos pelayanan kesehatan untuk penumpang juga ada dari Puskesmas Denut II,” paparnya. Dikatakan, tes urine yang digelar untuk melihat dan mencegah sejauh mana kesehatan dari pengemudi, dan seperti apa pengemudi dalam menjaga stamina untuk jauh dari kantuk saat berkendara.

Supriadi, seorang pengemudi bus Safari Dharma Raya tujuan Jakarta mengatakan, tes yang berlangsung tidak sampai 15 menit dan bisa langsung mengetahui hasil tes kesehatan. “Tadi ada tes darah, tes urine juga, dan hasilnya baik juga aman. Saya jaga kondisi dengan selalu senang saja, menikmati pekerjaan,” ucapnya.











sumber : nusabali
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen