Headlines News :
Home » , » Mengapa Mengiris Bawang Bisa Menangis? Ini Penyebabnya

Mengapa Mengiris Bawang Bisa Menangis? Ini Penyebabnya

Saat memotong dan merobek lapisannya, bawang mengeluarkan enzim yang memproduksi gas bernama sulfoksida propanethial
Kebiasaan ini pasti kerap dialami oleh netizen.

Seperti, menangis saat mengiris bawang, cegukan, kesemutan, tiba-tiba tersentak saat tidur, dan merinding.

Kejadian seperti ini merupakan reaksi tubuh yang sering terjadi pada kita.

Berikut penjelasan beberapa reaksi yang terjadi pada tubuh kita dan cara mengatasinya:

- Menangis saat memotong bawang

Penyebab: Saat memotong dan merobek lapisannya, bawang mengeluarkan enzim yang memproduksi gas bernama sulfoksida propanethial.

Saat gas mengenai mata, ia bereaksi dengan air mata untuk memproduksi asam sulfur.

Otak lalu mengirimkan sinyal kepada kelenjar air mata agar memproduksi lebih banyak cairan untuk 'menyiram' gas tadi.

Semakin banyak lapisan bawang yang kita potong, semakin banyak gas yang diproduksi sehingga air mata yang keluar juga lebih banyak.

"Reaksi kimia pada bawang merupakan mekanisme pertahanan yang berevolusi untuk mengusir hama," jelas Irwin Goldman, profesor holtikultura dari University of Wisconsin-Madison.

Cara mengatasinya: Hindari rasa perih dan tangisan di mata dengan mendinginkan bawang di freezer sebelum memotongnya.

Temperatur dingin membuat bawang mengeluarkan enzimnya secara perlahan.

Konsentrasi enzim tertinggi berada pada bagian bawahnya, jadi potong bagian tersebut di paling akhir untuk menunda rasa perih di mata selama mungkin.

- Tersentak saat tidur

Penyebab: Semua pasti pernah terkejut ketika kita baru saja hanyut dalam tidur.

Kondisi tersebut sering disebut dengan hypnagogic jerks.

Menurut Dr Jason Ellis, Direktur Northumbria Centre for Sleep Research, kondisi tersebut hanya bagian dari proses sadar menuju terlelap.

"Saat semua bagian tubuh tenang, otot dan tulang terkadang berkontraksi dengan cepat sehingga menghasilkan efek 'lompat' dan terkejut," papar Jason.

Hal itu dapat terjadi di satu atau beberapa bagian tubuh dan hanya beberapa detik.

Stres, jumlah kafein yang banyak dan olahraga berat sebelum tidur bisa membuat kita tersentak dalam tidur lebih sering.

Cara mengatasinya: Beralih ke kopi bebas kafein dan berolahraga saat memulai hari bukan saat mau tidur.

Mengonsumsi pisang sebelum tidur juga dikatakan dapat melancarkan transisi dari bangun ke tidur sehingga mencegah sentakan dalam tidur.

- Cegukan

Penyebab: Profesor Len Fisher, pengarang buku The Science of Everyday Lifemengatakan cegukan terjadi karena kegagalan kita untuk menarik nafas.

Cegukan juga biasanya terjadi ketika kita minum terlalu cepat atau berusaha makan dan menarik nafas secara bersamaan.

Hal itu menyebabkan diafragma dan otot dada berkontraksi sehingga memicu penghirupan nafas yang tak terkendali.

Udara yang kita hirup nantinya tidak bisa sampai ke paru-paru (seperti layaknya nafas biasa kita) karena kejang otot telah menutup saluran pernafasan sehingga kita jadi cegukan.

Cara mengatasinya: Sama seperti bersin, cegukan merupakan tindakan reflex dan sulit dikontrol.

Meskipun begitu, tetap ada cara mengatasinya.

Cobalah tahan nafas beberapa detik.

Hal itu bisa meningkatkan jumlah karbondioksida yang membantu mengatur pernafasan.

Pada kejadian tertentu, cegukan merupakan tanda penyakit seperti laryngitis atau tumor leher.

- Merinding

Penyebab: Merinding biasanya muncul ketika kita merasa kedinginan atau sedang takut.

Otot kecil yang berada di bawah bulu-bulu tubuh berkontraksi dan bersama-sama mereka muncul seperti benjolan kecil di atas daging.

Cara mengatasinya: Ini bukan masalah medis, namun mengenakan pakaian hangat dan berada pada lingkungan yang aman dan nyaman bisa mengurangi merinding.

- Kesemutan

Penyebab: Kalau duduk terlalu lama dna dalam posisi yang sama biasanya kita mengalami kesemutan.

Atau ketika berbaring di atas lengan selama tidur.

Sensasi yang tidak nyaman itu disebut paraesthesia.

Penyebabnya karena kurang asupan darah dan adanya tekanan pada urat-urat.

Hasilnya, urat-urat itu kekurangan darah sehinggan mengirimkan sinyal ke otak.

Kesemutan juga dapat terjadi ketika kita membentur ulna (tulang hasta) di siku.

Urat tulang tersebut hancur sementara dan efek kesemutannya terasa amat nyeri.

Cara mengatasinya: Kesemutan biasanya terjadi hanya sementara dan akan hilang ketika tekanan di tubuh hilang.

Cobalah mengusap area yang kesemutan dan menggoyang-goyangkan jari kaki agar sirkulasi darah berjalan lancar.








sumber : tribun
Share this article :

Pengunjung Blog Ini:


Recent Post

Popular Posts

Top News

Wanita Ini Kritis setelah Lawan Penjambret di Seminyak

Korban pejambretan dirawat intensif di IGD RSUP Sanglah, Sabtu (24/12/2016). DENPASAR - Tangis Eris dan keluarganya tak mampu lagi ter...

The Others News

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Kuta Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Hot News Seventeen