Musda - Jelang pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali, Sugawa Korry pilih mundur untuk beri jalan Geredeg tantang Sudikerta |
DENPASAR - Tarung perebutan kursi Ketua DPD I Golkar Bali 2015-2020 melalui Musda di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (10/12) malam, berubah jadi ajang duel incumbent I Ketut Sudikerta vs I Wayan Geredeg. Melalui lobi-lobi yang alot yang berlangsung hingga lewat tengah malam, akhirnya Ketut Sudikerta terpilih kembali jadi nakhoda partai, karena Wayan Geredeg bersedia mengalah Ketut Sudikerta merupakan politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang berstatus sebagai incumbent karena masih menjabat Ketua DPD I Golkar Bali 2010-2015 (dan sekaligus Wakil Gubernur Bali 2013-2018). Sedangkan Wayan Geredeg adalah politisi Golkar asal Banjar Kreteg, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua kali periode (2005-2010 dan 2010-2015).
Saat ini, Geredeg masih menjabat Ketua DPD II Golkar Karangasem. Ayah dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Karangasem, Ni Putu Yuli Artini, ini juga merangkap sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Golkar versi Munas Nusa Dua. Semula, hingga H-2 Musda, Geredeg belum memastikan kesiapannya maju tarung perebutkan kursi Ketua DPD I Golkar Bali. Geredeg baru muncul saat Musda Golkar Bali, Kamis kemarin.
Semula, kandidat yang digadang-gadang maju dan nyatakan siap menantang Sudikerta dalam berebut kursi Ketua DPD I Golkar Bali adalah Nyoman Sugawa Korry. Bahkan, Sugawa Korry sudah menyatakan kesiapannya. Dia merupakan politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini juga menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar Buleleng dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Bali.
Namun, saat hari H-Musda kemarin, Sugawa Korry justru undur diri. Maka, terjadilan tarung head to head antara Sudikerta vs Geredeg. Ternyata, pertarungan berakhir dengan kompromi dari Geredeg. Melalui lobi alot yang difasilitasi DPP Golkar dan berlangsung hingga Jumat (11/12) dinihari pukul 24.15 Wita, Geredeg bersedia mengalah.
Musda Golkar Bali, Kamis kemarin, awalnya dibuka Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie alias alias Ical, yang terjun bersama Sekjen DPP Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid, dan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Syaruif Cicip Sutarjo. Pembukaan Musda Golkar Bali kemarin djuga dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Begitu Musda dibuka Ical, langsung diagendakan penyampaian pertanggungjawaban kepengurusan DPD I Golkar Bali 2010-2015 di bawah pimpinan Ketut Sudikerta. Setelah rehat sejenak, agenda Musda dilaksanakan dengan penyampaian pandangan umum 9 Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, lalu Ormas Tri Karya Pendiri Partai Golkar (Kosgoro 1957, MKGR, SOKSI), dan Ormas yang dirikan Partai Golkar (AMPG, KPPG).
Secara umum, para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali menyatakan bisa menerima pertanggungjawaban Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali demisioner. Selain itu, muncul dukungan pencalonan kembali Sudikerta sebagai kandidat Ketua DPD I Golkar Bali 2015-2020.
Mereka yang menyatakan dukung Sudikerta adalah Ketua DPD II Golkar Bangli Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Klungkung Made Ariandi, Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Muntra, serta Ormas dan Organisasi Sayap Golkar yang diwakili Putu Yuda Suparsana.
Dalam penyampaian pandangan umum di Musga Golkar kemarin, Ketua DPD II Golkar Karangasem Wayan Geredeg menjadi satu-satunya kandidat yang menyatakan siap maju sebagai penantang Sudikerta. Sedangkan Ketua DPD II Golkar Buleleng Sugawa Korry pilih mundur dari pencalonan, setelah dikabarkan sempat kompromi dengan Geredeg. Intinya, Sugawa Korry memberikan kesempatan kepada Geredeg untuk maju tantang Sudikerta.
Namun, situasi pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali memanas ketika perundingan dilakukan antara kubu Sudikerta vs Geredeg, dengan difasilitasi DPP Golkar. Situasi sidang berlangsung tegang, karena penentuan keabsahan suara dari Ormas Pendiri Partai Golkar yang tidak satu suara lantaran dualisme kepengurusan DPP Golkar.
Ormas yang tidak satu suara adalah MKGR dan Kosgoro 1957. Masalahnya, Ketua MKGR Bali dijabat Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, Ketua DPD I Golkar Bali versi Munas Ancol. Demikian juga Ketua Kosgoro 1957 Bali diduduki I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, yang Ketua DPD II Golkar Badung bversi Munas Ancol.
Karena itu, muncul usulan dari peserta sidang agar suara Ormas Tri Karya (MKGR, Kosgoro 1957, SOKSI) dinolkan saja. Setelah berunding, pimpinan sidang Musda menyatakan 1 suara milik Ormas Tri Karya ini dihapus alias dinolkan.
Akhirnya, pemilihan dilakukan dengan sistem voting. Pemilihan didahului dengan pendaftaran kandidat. Geredeg dan Sudikerta maju dan mendaftar untuk dipilih langsung oleh 14 dari 15 pemilik suara. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ditentukan siapa yang terpilih menjadi Ketua DPD I Golkar Bali 2015-2020.
Sekadar dicatat, seharusnya ada 15 suara yang tersedia dan diperebutkan kandidat dalam pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali. Dari 15 suara tersebut, terbanyak milik DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, yakni 9 suara. Pasalnya, tiap DPD II Golkar Kabupaten/Kota punya 1 suara di Musda Golkar Bali. Sedangkan DPP Golkar memiliki 1 suara, DPD I Golkar Bali punya 1 suara, dan Dewan Penasihat DPD I Golkar Bali juga punya 1 suara.
Sementara Organisasi Yang Didirikan partai Golkar (AMPG dan KPPG), Ormas Pendiri Partai Golkar atau Tri Karya (SOKSI, Kosgoro 1957, MKGR), dan Organisasi Sayap Partai (AMPI, Al Hidayah, Satuan Karya Ulama, dan Himpunan Wanita Karya) masing-masing punya 1 suara.
Nah, dalam pemilihan melalui sidang yang dipimpin Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid, Sudikerta dan Geredeg sama-sama memperoleh 7 dukungan. Karena itu, ditempuhlah jalan kompromi di mana kedua kandidat dipertemukan untuk mencari solusi. Melalui pertemuan alot yang difasilitasi DPP Golkar, Gereeg akhirnya mau mengalah, sehingga Sudikerta kembali jadi Ketua DPD I Golkar Bali 2015-2020. Geredeg sendiri disebut-sebut dapat kompensas sebagai Ketua Harian DPD I Golkar Bali.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan terima kasih atas kerjasama seluruh pimpinan parpol dan komponen dalam menyukseskan Pilkada 2015 serentak di 6 daerah di Bali. Apresiasi tersebut disampaikan Gubernur Pastika saat pembukaan Musda Golkar Bali di Sanur, Kamis kemarin.
Menurut Pastika, selain unsur pelaksana Pilkada, pimpinan parpol punya peran yang tak kalah penting dalam mengawal suksesnya pesta demokrasi di Badung, Denpasar, Tabanan, Bangli, Karangasem, dan Jembrana tersebut. "Terima kasih atas kerjasamanya sehingga Pilkada 2015 dapat berjalan lancar, aman, dan damai," ujar Pastika yang juga Dewan Pembina DPP Demokrat.
sumber : NusaBali